Hidayatullah.com–Ladang dakwah tersebar di berbagai lini kehidupan salah satunya melalui wirausaha. Dan berdakwah paling bebas adalah melalui jalur ekonomi. Hal itu disampaikan mantan Wali Kota Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Herry Zudianto.
“Bicara ladang dakwah berarti kita bicara kekinian. Pengusaha Indonesia belum ada satu persen. Hanya dikuasai oleh sekelompok minoritas,”jelasnya ditemui saat peluncuran Teras Dakwah-Ngaji-Pesantren Masyarakat Jogja (PMJ) Nitikan, Yogyakarta, Ahad, 2 Maret 2014.
Menurut pengusaha batik Margaria Group itu, umat Islam tidak sulit mencari keteladanan berbisnis. Contoh saja Rasulullah. Dengan berbisnis, maka dakwahnya lebih bebas.
“Mungkin kalau beliau menjadi pegawai pemerintahan, dakwahnya terbatas,”ucapnya sambil terkekeh.
Meneladani sosok Rasulullah sekaligus juga mencontoh akhlaknya. Salah satunya dengan menggunakan sistem ekonomi Syariah. Karena syariah itu berarti keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan, ucapnya.
Pria yang akan dilantik sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Yogyakarta pada pertengahan Maret ini menambahkan, ilmu pemasaran modern bisa juga dipakai untuk berdakwah.
“Ilmu marketing sebenarnya luar biasa. Filosofi marketing ini bisa dipakai dalam dakwah. Jadi pengusaha bisa dadi wong apik. Menjadi entrepreneur sungguh mulia,”ungkapnya
Herry yang juga Penasihat di PMJ Nitikan itu mengatakan, strategi pemasaran yang didapat di bangku-bangku kuliah, bisa untuk memajukan dakwah. Karena itulah Ia mendorong anak muda Yogyakarta memulai berwirausaha. Diharapkan, mereka tidak mengandalkan lowongan pekerjaan dalam mencari penghasilan.*