Hidayatullah.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan akan menggelar seminar dan bedah buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”, Ahad (27/04/2014). Rencananya, bedah buku yang pertama kalinya di Kalimantan Timur (Kaltim) ini dilangsungkan di Masjid Al Ihsan, Gunung Sari Ilir, Balikpapan.
Sekretaris MUI Balikpapan Muhammad Jailani mengatakan, acara tersebut akan diisi oleh Ketua Komisi Hukum MUI Pusat, Prof Dr Muhammad Baharun (MUI Pusat). Akan hadir pula Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) KH Athian Ali M. Da’i.
“Buku yang dibahas akan dibagikan secara gratis pada acara tersebut,” ujar Jailani kepada hidayatullah.com.
Jailani mengundang seluruh umat Islam di Balikpapan dan sekitarnya untuk datang pada acara ini. Rencananya acara berlangsung pada pukul 08.00-12.30 Waktu Indonesia Tengah.
Sebanyak lima ratus ulama, ustadz, dan pengurus masjid di Kaltim diundang membahas buku ini.
Untuk diketahui, sebelum acara tersebut itu digelar, Jailani akan bertolak ke Bandung, Jawa Barat pada Ahad (20/4/2014). Tujuannya menghadiri pertemuan seluruh pengurus MUI untuk pembahasan buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”.
Jailani mengatakan, bagi masyarakat Balikpapan yang ingin memiliki buku tersebut, dipersilahkan mendatangi Kantor MUI Balikpapan. Buku itu akan diberikan cuma-cuma.
“Kami mendapat jatah 800 buku. Kalau ada yang mau bisa langsung datang ke MUI,” ujarnya, seperti dimuat harian Kaltim Post, Senin (14/04/2014).
Menurut Jailani, acara ini terbuka bagi kaum Muslimin dan Muslimat, termasuk penganut Syiah.
“Nanti jika ada penganut aliran Syiah di Balikpapan bisa datang langsung. Kita dialog dalam seminar ini,” ujarnya.*