Hidayatullah.com–Satu di antara tekad dari sekian program Pemerintah Kabupaten Mamuju adalah terwujudnya program Bebas Buta Aksara Al-Qur’an. Diketahui program ini sangat didorong oleh Bupati Mamuju H. Habsi Wahid.
“Saya kira kita ini Muslim (semestinya) terpanggil bagaimana bisa mensyiarkan agama kita,” ucapnya kepada hidayatullah.com kala ditemui di rumah jabatannya Jum’at, (20/5/2016) lalu.
“Secara kebetulan lagi sebagai kepala daerah, setelah kita melakukan munaqosah (kajian) dari unsur terkait, ternyata memang anak-anak yang tamat SD, SMP dan SMA yang belum bisa baca-tulis Al-Qur’an masih cukup banyak,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Habsi selaku kepala daerah di Kabupaten berkeinginan daerahnya bisa terbebas dari generasi yang buta aksara Al-Qur’an.
“Jelas ini tantangan. Sebagai kepala daerah setidak-tidaknya kita bisa mengeliminir dan bagusnya buta aksara ini hilang di daerah kita,” ucapnya.
Dalam implementasinya, ayah 10 anak ini telah mencanangkan program setiap desa ada satu lembaga Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).
“Dalam upayanya saya mencoba meramu bagaimana pelaksanannya nanti setiap satu desa ada satu Taman Pendidikan Al-Qur’an,” tegasnya.
Namun, Habsi yang memiliki pengalaman birokrasi selama 15 tahun sebagai Sekretaris Daerah ini mengatakan bahwa keberhasilan program ini juga tergantung pada antusiasme masyarakat Mamuju sendiri.
“Tentu program ini akan berhasil sejauh masyarakat Mamuju antusias terlibat dalam pelaksanaan dan berperan aktif memberikan masukan (positif) kepada pemerintah, sehingga target dari Mamuju Bebas Buta Aksara Al-Qur’an ini benar-benar bisa dicapai,” pungkasnya.
Selain itu telah luas diketahui publik Kabupaten Mamuju bahwa bisa baca-tulis Al-Qur’an ke depannya juga akan menjadi penentu (syarat) diterima atau tidaknya seorang siswa melanjutkan pendidikan dasar dan menengah.*