Hidayatullah.com–Indonesia ini, menurut pandangan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sangat ironi. “(Indonesia ini) kaya tapi masyarakatnya miskin,” kata ekonom dari
HTI, Tun Kelana Jaya, saat berorasi dalam acara Konferensi Tokoh Umat pada Kamis pagi 22 Juni di Senayan Jakarta.
Kita memiliki bahan tambang yang jumlahnya luar biasa di Papua dan Minahasa. Tapi sayangnya, kedua sumber kekayaan itu dikelola oleh perusahaan asing.
Pada sektor minyak dan gas bumi, kata Tun, Pertamina hanya menguasai 16 persen saja dari kekayaan alam, selebihnya dikuasai swasta.
Di sisi lain, jumlah masyarakat miskin di Indonesia masih sangat banyak. Jumlah hutang Indonesia 116 miliar US dolar pada Maret 2012.
“Ini semua menunjukkan ada yang salah dengan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia,” kata Tun.
Sementara itu juru bicara HTI, Ismail Yusanto, saat jumpa pers di sela-sela konferensi tersebut menyatakan, mungkin saja rakyat Indonesi saat ini sudah tidak suka dengan pemerintahan SBY. Namun yang harus kita sadari bahwa jauh lebih penting membenci sistem yang diterapkan di negeri ini. Indonesia sekarang menggunakan sistem sekuler. Inilah penyebab keterpurukan Indonesia.
“Kami ingin mendorong agar masyarakat Muslim di negeri ini sadar bahwa letak persoalan bangsa ini adalah pada sistemnya. Kami menyodorkan solusi yang sudah teruji, yaitu Islam,” jelas Ismail.*