Hidayatullah.com– Musisi Ahmad Dhani lebih memilih Indonesia jadi negara Islam daripada dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Mending Indonesia menjadi negara Islam sekalian daripada Ahok menjadi pemimpin Indonesia,” ujar Ahmad Dhani.
“Meskipun saya tidak setuju ya (negara Islam. Red),” lanjutnya segera disambut tawa puluhan tokoh nasionalis dan Islamis serta hadirin.
Ia menyampaikannya dalam Rapat Konsolidasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) di Puri Putri, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (01/11/2016) malam.
Tegakkan Kebenaran, Ratna Sarumpaet Siap Ikut ‘Aksi Bela Islam’
Ahmad Dhani mengaku dirinya sebagai sosok Muslim yang sangat toleran dan bersikap moderat.
Namun, jelasnya, toleransi itu punya batasan.
“Kalau ada (orang) Islam yang tidak punya batas toleransi, berarti dia Islam jongos. Yang membela Ahok itu Islam jongos. Tapi kita nggak bisa marah,” ujarnya. Diketahui, kata jongos selama ini kerap diidentikkan dengan kesan negatif.
“Ahok Cederai Toleransi”
Terkait toleransi itu, Ahmad Dhani menyindir Ahok atas sikap Gubernur (non-aktif) DKI Jakarta itu yang menyinggung Surat Al-Maidah:51.
“Ahok ini mencederai toleransi agama,” ujar Ahmad Dhani.
“Umat beragama lain, kok, membodohi tafsir ulama lainnya,” ungkapnya menyindir.
“Ahok itu mencederai rasa toleransi beragama. Itu harus digarisbawahi, supaya umat-umat beragama lain tidak menganggap kita ingin menjatuhkan Ahok,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Ahmad Dhani menyatakan dukungannya atas Aksi Bela Islam/Bela Qur’an pada Jumat (04/11/2016) tiga hari ke depan. Aksi ini menuntut pemerintah khususnya kepolisian segera memproses hukum Ahok.*