Hidayatullah.com–Wakil Amir Majelis Mujahidin, Abu Muhammad Jibril Abdurrahman menepis tuduhan yang dihembuskan terkait Aksi Bela Al-Quran menuntut penegakkan hukum terhadap gubernur Basuki Tjahaja Purnama Jumat 4 November ini ditunggangi oleh kelompok radikal terorisme.
Ia merujuk pernyataan peneliti asing Sidney Jones, yang mengatakan aksi umat Islam membela Al-Quran tersebut dimanfaatkan kelompok radikal dengan munculnya foto orang Indonesia di Suriah yang mengecam Ahok.
Disuruh Amankan Kantor, Ikut Ribuan Massa Bela Al-Quran di Masjid Istiqlal
Bahkan, Sidney menyebut Majelis Mujahidin sebagai pihak yang menjadi penghubung Indonesia dan Suriah.
Menanggapi hal tersebut, Abu Jibril mengatakan, tidak peduli dengan semua tuduhan itu.
“Kita berjuang untuk menegakkan kebenaran dan untuk membela Al-Qur’an. Apapun sikap dan perkataan mereka kita tidak peduli,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Hotel Sahid Jaya, kemarin.
Abu Jibril menegaskan, umat Islam akan maju terus sampai keadilan dapat ditegakkan.
“Tidak ada teroris di sini, tidak ada Suriah di sini, yang ada adalah umat menegakkan kebenaran yang dilecehkan, keadilan yang disalahgunakan,” pungkasnya.*