Hidayatullah.com– Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Ustadz Bachtiar Nasir berpesan agar seluruh umat Islam mengedepankan akhlak yang baik dalam Aksi Bela Islam III, Jumat (02/12/2016) pekan ini.
“Karena ini aksi Islam, maka lakukanlah dengam cara-cara Islam yang baik. Karena ini Aksi Bela Al-Qur’an, maka tunjukkan dengan akhlaqul Qur’an,” ujar Bachtiar saat jumpa pers GNPF MUI-Polri di kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016), lansir JITU Islamic News Agency (INA).
Oleh karenanya, GNPF MUI mengimbau peserta aksi jangan membawa benda-benda yang bisa mengancam, seperti senjata tajam, bambu runcing, dan lain-lain sebagainya.
KH Ma’ruf Amin Didaulat sebagai Khatib Jumat pada Aksi Bela Islam III
Dia mengungkapkan, Indonesia adalah negeri yang damai dan aman, bukan negeri perang. “Indonesia bukan zona perang. Indonesia adalah darul aman (negeri yang aman. Red), bukan darul harb (negeri perang),” ungkapnya.
Selain itu, GNPF MUI juga mengingatkan umat Islam yang ikut Aksi Super Damai 212 nanti agar membawa peralatan pribadi seperti sajadah, payung jika dibutuhkan, termasuk makanan-minuman secukupnya, minimal kurma, serta yang lainnya.
GNFP MUI Tegaskan, Aksi Bela Islam III Tetap Menuntut Ahok Ditahan
Sementara bagi umat Islam yang berhalangan hadir ke Jakarta, GNPF MUI menganjurkan untuk melakukan kegiatan ibadah di masjid masing-masing, seperti doa dan dzikir, pada waktu yang sama. Yakni pada tanggal 2 Desember, pukul 08.00 pagi sampai shalat Jumat. “Silakan menggunakan pakaian putih-putih,” pesannya.
Sebelumnya, GNPF MUI menegaskan, Aksi Bela Islam III tetap dalam rangka menuntut agar tersangka penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditahan.* Nizar Malisy/INA