Hidayatulah.com – Pakar Sains Informatika, Ismail Fahmi mengungkapkan, mengcounter hoax atau berita palsu bisa dilakukan dengan adanya hoax buster.
Hal itu, kata dia, berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Kolombia. Dalam percobaan itu, terdapat dua cluster pengguna sosial media yang sama-sama diberikan konten hoax.
Namun, salah satu cluster juga diberikan penawar atau hoax buster untuk mengcounter hoax. Sedang yang satunya tidak.
Ilham Habibie Ingin Media Sosial Dimanfaatkan untuk Pemberdayaan
“Yang tidak diberi hoax buster menyebar luar biasa, yang diberi berkurang peredaran hoaxnya,” ucap Ismail dalam diskusi bertema ‘Menuju Media Sosial yang Memberdayakan, Mungkinkah?’ di Habibie Center, Jakarta, Selasa (31/01/2017).
Penemu Drone Emprit ini mengatakan, ada harapan untuk mencombat hoax yaitu dengan cara membuat hoax buster.
Hal kongkrit yang bisa dilakukan, ia mencontohkan, dalam grup Whatsapp misalnya, setiap orang bisa menjadi hoax buster yang memberitahukan bahwa suatu postingan adalah hoax.
Hanya saja memang, terang Ismail, tidak semua orang mempunyai kompetensi untuk menelisik hoax. Oleh karena itu, ia juga mendorong, adanya platform atau situs yang menjadi sarana mengecek kebenaran suatu informasi.
“Menjadi fact checker, kalau ada nanti semua akan merujuk kesana,” tandasnya.*