Hidayatullah.com– Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI), Prof Yunahar Ilyas, hadir dalam Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Eropa, dan Afrika yang diadakan oleh Yayasan al-Manarah al-Islamiyah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Padang.
Acara yang dilaksanakan pada Senin-Kamis (17-20/07/2017) itu bertemakan “Persatuan Umat”.
Baca: Sangat Optimistis Persatuan Umat Terwujud, Zaitun: Kuncinya Komunikasi
Berkaitan dengan hal itu. Yunahar merasa optimistis persatuan umat akan terjalin. Yunahar mengatakan, umat Islam sudah terbiasa menghadapi perbedaan pendapat.
“Artinya kita optimis, tapi berangkat dari realitas,” ujar Yunahar saat ditemui pasca menjadi pembicara pada pertemuan internasional itu di Padang, Sumatera Barat.
Sekalipun demikian, Yunahar menjelaskan, umat Islam harus membedakan mana perbedaan dan mana penyimpangan. Menyikapi perbedaan, kata dia, jangan disikapi dengan seperti menyikapi penyimpangan, pun sebaliknya.
Baca: Bahas Persatuan Umat, Ratusan Ulama dan Dai Dunia Kumpul di Padang
Hal ini ungkap Ketua PP Muhammadiyah tersebut, yang membedakan antara Islam dan Barat. Barat yang mentoleransi segala hal (penyimpangan dan perbedaan. Red), berbeda dengan Islam yang membedakan antara perbedaan dan penyimpangan.
“Harus membedakan mana yang perbedaan pendapat mana penyimpangan,” kata Yunahar.* Nizar Malisye/INA