Hidayatullah.com– Nahdlatul Ulama (NU) merekomendasikan pemerintah perlu mengambil sikap lebih tegas kepada pemerintah Myanmar atas perlakuannya yang tidak patut kepada etnis Rohingya.
Bukan hanya kepada etnis Rohingya, tetapi juga menurut NU kepada suku-suku minoritas lain yang tertindas di Myanmar.
“Indonesia perlu memanfaatkan posisinya untuk menekan negara-negara anggota ASEAN agar lebih bersikap tegas terhadap semua aksi kekerasan dan pemusnahan etnis tersebut,” salah satu bunyi rekomendasi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Nusa Tenggara Barat (NTB), 23-25 November 2017.
Baca: Ingatkan Pemerintah, Amien Rais: Bantu Rohingya adalah Tugas Konstitusional
Selain itu, NU merekomendasikan Indonesia perlu memelopori agar ASEAN mengambil inisiatif mendesak PBB dan negara-negara demokrasi internasional memberikan sanksi lebih berat kepada Myanmar.
“Dan menghentikan aksi semua kekerasan, penindasan, dan penghapusan etnis Rohingya,” imbuhnya.
Baca: Syabab Hidayatullah: Pemerintah Punya Peran Penting Atasi Krisis Rohingya
Selain terkait Rohingya, rekomendasi Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 juga terkait Arab Saudi.
NU merekomendasikan pemerintah Indonesia perlu mencermati dinamika perubahan politik yang sedang terjadi di Arab Saudi dan mendorong agar dinamika ini mengarah kepada moderatisme Islam sebagaimana yang sebutnya telah menjadi arus besar Islam di Indonesia.
“Nahdlatul Ulama menyambut baik keinginan Arab Saudi yang ingin kembali ke Islam moderat dan mengajak pemerintah Arab Saudi bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia menciptakan dialog yang sehat dan terbuka untuk perdamaian Timur Tengah dan dunia,” salah satu poinnya.*