Hidayatullah.com– Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Papua, Jannus Pangaribuan, mengatakan, pertumbuhan umat beragama di Papua berjalan dengan baik. Selama ini, kata dia, konflik antar umat beragama juga relatif tidak ada.
Hal itu disampaikan Jannus kepada hidayatullah.com menanggapi tuntutan pembongkaran menara Masjid Al-Aqsha di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, oleh Persekutuan Gereja-gereja di Kabupaten Jayapura (PPGJ).
“Soal sejarah siapa lebih dulu masuk ke Papua itu bolehlah. Tapi dalam rangka pertumbuhan umat yang terkait dengan agama saya pikir sah-sah saja tumbuh toh,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (19/03/2018).
Baca: PP Muhammadiyah: Sikap PGGJ Mengancam Hak Konstitusional Warga
Jannus mengungkapkan, tidak pernah ada konflik agama di Jayapura sebelumnya. Pertumbuhan umat Islam di sana juga berjalan dengan baik.
Bahkan, sambungnya, Jayapura dinobatkan sebagai Zona Integritas Kerukunan Umat Beragama.
Ia menyebut, kisruh soal tuntutan rumah ibadah khususnya masjid di Sentani dikarenakan ada kepentingan tertentu.
“Secara umum aman. Ini sedikit ada kepentingan tertentu,” katanya.
Baca: Gereja-gereja di Jayapura Persoalkan Masjid, Menag: Kedepankan Musyawarah
Oleh karena itu, Jannus mengimbau, agar masyarakat khususnya pihak yang merasa keberatan agar bisa saling melengkapi dan mendukung. Serta mengedepankan kehidupan yang damai.
“Ya intinya kesadaran toleransi, sunatullah perbedaan. Lelah bangsa ini konflik terus, berkelahi dimana-mana,” tandasnya.
Untuk diketahui, siang ini Kanwil Kemenag Provinsi Papua juga diagendakan mengadakan dialog bersama FKUB dan pemangku kepentingan terkait guna membahas mengenai pembangunan Masjid Al-Aqsha yang mendapat keberatan pihak PPGJ.*
Baca: Persekutuan Gereja di Papua Persoalkan Menara Masjid, Adzan, dan Busana Keagamaan