Hidayatullah.com– Warga Surabaya, Senin (03/08/2018) ini menggelar aksi damai menolak gerakan yang berupaya membangkitkan kembali pelacuran Dolly di Surabaya, Jawa Timur.
Berdasarkan agendanya, aksi digelar di Pengadilan Negeri Surabaya, Jl Arjuno Surabaya, dimulai pukul 08.00 WIB.
“Aksi damai bersama warga Jarak dan Putar Jaya/eks Dolly, tolak upaya menghidupkan kembali lokalisasi Dolly di Surabaya,” ujar Sekjen Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim kepada hidayatullah.com, Senin pagi.
Baca: Pemkot Surabaya Digugat, Warga: Penutupan Dolly Harga Mati
Aksi damai itu sekaligus mengawal persidangan di PN Surabaya yang mengagendakan pembacaan putusan atas gugatan pihak tertentu terhadap Wali Kota dan Pemerintah Kota Surabaya yang menutup pelacuran Dolly-Jarak.
Aksi damai tersebut menolak gugatan yang dilayangkan itu.
Disebutkan, Forum Masyarakat Jarak dan Dolly (FORKAJI) menyuarakan aspirasinya untuk melakukan penolakan atas upaya para investor perzinaan untuk menghidupkan kembali lokalisasi prostitusi dan tempat perzinaan di Surabaya, khususnya Jarak dan Putat Jaya.
GUIB Jatim yang beranggotakan 78 ormas dan lembaga keIslaman di Jatim, Ikatan Da’i Area Eks Lokalisasi (IDEAL-MUI Jatim), Persatuan Remaja Masjid dan Mushalla Putat Jaya (PERMATA), Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Barisan Ansor Serbaguna (BANSER), serta Komunitas Mahasiswa Peduli Akhlak Bangsa, mendukung aspirasi Forkaji tersebut.
Baca: Berbagai Elemen Warga Tolak Lokalisasi Dolly dan Jarak Dibangkitkan
Dijelaskan, saat ini Jarak dan Putat Jaya, nama baru bagi Dolly, sudah menjadi tempat yang baik, nyaman, dan ramah bagi tumbuh kembangnya moralitas dan ahlak masyarakat. Khususnya anak-anak sebagai penerus bangsa yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harmonis, toleran, aman, tenteram, tertib serta kondusif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Aksi tersebut, terang Yunus, “Sebagai bentuk respons atas potensi ancaman keamanan, ketenteraman, dan ketertiban masyarakat Jarak dan Putat Jaya (Dolly),” dampak dari gugatan pihak tertentu atas penutupan lokalisasi prostitusi dan tempat perzinaan di Kota Surabaya.
Aksi bersama warga Jarak dan Putat Jaya tolak gerakan kebangkitan kembali lokalisasi Dolly adalah aksi damai yang tujuannya sangat jelas. “Tolak upaya menghidupkan kembali lokalisasi prostitusi dan tempat perzinaan Jarak-Dolly,” ungkapnya, yang dilakukan oleh pihak manapun.