Hidayatullah.com–Di usia Indonesia yang ke 73, untuk sebuah negara, Indonesia ini sudah masuk usia yang cukup dewasa. Karena itu seharusnya sudah membahas gagasan-gagasan besar.
“Usia Indonesia yang 73 tahun ini seharusnya kita jadikan sebagai batu loncatan. Yang maju peradabannya dengan kedamaian Islam yang dibawanya, dan kalau perlu memimpin dunia. Dan yakinlah InsyaaAllah Indonesia mampu memimpin dunia dengan Islam yang dibawanya, “ pesannya mantan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Ustad Bahtiar Nasir atau sering disapa UBN ini dalam acara ini diminta mengisi sesi bertema “Jangan Lelah untuk Bersatu”, Rabu (17/10/18).
Seharusnya ada hal yang lebih besar yang harus difikirkan negara ini dalam sesi acara Muslim United.
Baca: Para Dai Muda Ajak Praktikkan Indahnya Berislam dan Persatuan Umat
Pendiri Ar-Rahman Qur’anic Learning memberikan tips bagaimana kita ingin bangkit bersatu dan langsung praktek. Yang utama pesannya, tidak ada cara kecuali memohon pertolongan Allah subhanallahu wa ta’ala.
Selanjutnya, yang kita praktekan ke dalam lingkup yang paling kecil; keluarga. Ketika Misalnya rumah tangga yang sedang terpecah. Buatlah visi rumah tangga.
“Buat visi rumah tangga yang baru. Cita-citakan menjadi rumah tangga Surgawi. Fikirkan hal besar. Lupaka hal-hal yang remeh temeh“.
Da’i yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini memberikan konsep bahwa semangat ini merujuk perintah Allah; Peliharalah keluarga dari siksa api neraka.
“Saya mau kasih resep membangun visi rumah tangga. Bangun 3 hal ini; Satu, bangun Surga di rumah. Dua, bangun rumah di Surga. Tiga, berjuang masuk Surga sama-sama.”
Baca: Syeikh Ali Jaber: Boleh Berbeda Tapi Jangan Berpecah-belah
Kalau misal konsep ini berhasil dibangun di lingkup keluarga, kemudian pola ini bisa ditarik kedalam lingkup yang lebih luas, yakni negara. Ujian perpecahan itu tidak akan mempan dan kemenangan umat Islam di depan mata.
Ketua Alumni Universita Islam Madinah ini optimis, pertolongan Allah untuk kemenangan umat Islam itu di depan mata.
“Memang umat Islam Indonesia tidak memiliki kekuatan politik dan ekonomi. Tapi Islam Indonesia memiliki kekuatan sosial yang luar biasa saat ini. Ghirah mereka terhadap Al-Qur’an dan Sunnah sangat tinggi. Dan ini sangat dikhawatirkan sebenarnya. Sehingga ada yang berkepentingan untuk memecah belah kita semua, “ ujarnya di penghujung acara.*/Rofi Munawar