Hidayatullah.com– Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) agar betul-betul bersikap adil, jujur, dan terbuka dalam menjalankan dan mengamankan Pemilihan Umum yang digelar besok, Rabu (16/04/2019).
Wapres JK mengatakan, perlu pelaksanaan Pemilu yang jujur, adil, dan terbuka untuk menjaga suara rakyat.
“Para pelaksana itu berlaku betul betul adil, sehingga suara rakyat itu terjaga,” ujar Wapres JK dalam program dialog ILC di studio stasiun TV nasional swasta dengan tema “Saatnya Damai Bersenandung Kembali”, Selasa (16/04/2019).
JK mengatakan, Pemilu 2019 merupakan pemilu yang ke-12 kali digelar bangsa Indonesia. Selama 12 kali itu pun, kata dia, hampir-hampir tidak ada konflik.
“Hampir tidak ada (juga) untuk kali ini,” menurutnya, begitu pula dengan pemilu langsung yang terakhirsebelumnya.
Menurutnya, untuk ukuran Asia, pemilu di Indonesia tergolong terdamai.
“Di Asia, kita yang paling damai,” ujarnya.
JK membandingkan dengan pemilu di sejumlah negara, misalnya Filipina, dimana katanya ratusan atau puluhan orang meninggal terkait kampanye pemilu. Atau di Pakistan yang bahkan calon peserta pemilu ditembak.
Namun JK tak menampik jika selama proses pemilu, ada terjadi konflik yang, dia mengutip pernyataan Moeldoko, karena perbuatan dan kampanye negatif.
“Yang tidak boleh kampanye hitam,” ujar JK.
JK juga mengatakan, permasalah yang terjadi dalam pemilu 2019 karenarumitnya pemilu saat ini, akibat digabungkannya pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. “Jadi bebannya terlalu besar.”
Masyarakat banyak tak tahu ada pileg, karena yang selalu muncul pilpres saja, tambah JK.
Padahal, lanjutnya, pileg juga penting karena sang wakil rakyat akan juga bekerja selama 5 tahun.
JK juga menyoroti lamanya masa kampanye, 7 bulan. Rakyat capek juga mendengar perdebatan-perdebatan dalam kampanye, kata JK.
Namun demikian, menurutnya, apa yang terjadi selama ini damai saja.
“Di media sosial yang media ramai tapi tak timbulkan konflik fisik di masyarakat,” ungkapnya.
Mengenai pelaksanaan pemilu di luar negeri yang diketahui banyak bermasalah, JK mengatakan hal itu karena tingginya antusias calon pemilih.
“Antusias yang tinggi dibanding pemilu sebelumnya,” ujarnya.
JK menekankan, harus dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pemilu 2019. “Harus ada evaluasi,” tegasnya.
Wapres beberapa kali menekankan bahwa penyelenggara KPU harus bersikap adil, jujur, dan terbuka.
“Semua bicara perlu transparansi. Ini perlu besok ini,” tegasnya.
“Fungsi KPU dan fungsi polisi harus baik di sini. Harus betul-betul terbuka, harus jujur,” tegasnya.
“Pemungutan suara harus betul-betul terbuka, harus jujur,” tambahnya.
JK pun mengajak semua warga masyarakat agar semuanya ramai-ramai ke TPS.
“Masing-masing pihak menjaga dan mengawasi pelaksanaannya. Menjadi saksi semua pihak,” imbaunya.*