Hidayatullah.com– Salah seorang kepala daerah di Papua meminta agar pihak TNI/Polri agar menarik aparat keamanan yang sering mabuk.
Bupati Deiyai, Papua, Ateng Edowa meminta aparat yang sering mabuk itu segera ditarik. Sebab, menurut Bupati, aparat keamanan yang bertugas di Kabupaten Deiyai rentan menyalahgunakan senjata jika masih sering mabuk-mabukan.
‘’Saya menyarankan kepada Bapak Kapolda bagi anggota Polisi atau TNI yang mabuk agar dipindahkan dari Kabupaten Deiyai,” ungkap Bupati Deiyai, Sabtu (08/06/2019) kutip INI-Net, Ahad (09/06/2019).
Akibat penyalahgunaan senjata oleh aparat jika masih sering mabuk-mabukan, kata Ateng, masyarakat resah dan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.
“Tugas mereka selama ini sudah baik, hanya kemarin akibat mabuk, sehingga terjadi penembakan,” ungkapnya.
Bupati Ateng menyampaikan hal itu pada pertemuan dengan Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja dalam kunjungan kerjanya ke Deiyai.
Kata Bupati, ke depan tidak boleh ada orang mati sia-sia baik dengan peluru maupun terkena panah.
Bupati mengingatkan, karakter masyarakat Deiyai memang berbicara keras tapi tidak pernah melepas busur panah secara sembarangan.
Oleh karena itu, Bupati meminta semua pihak, termasuk TNI-Polri dan aparatur sipil negara (ASN) agar lebih memilih mengenal lagi karakter masyarakat Deiyai.
“Saya akan melaksanakan pertemuan dengan Forkopimda untuk membahas hal ini, seluruh komponen masyarakat mendukung penuh yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Deiyai,” ungkapnya.
Pertemuan tersebut digelar di Kantor Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai. Dihadiri oleh Karo OPS Polda Papua Kombes Pol Gatot Haribowo, Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pol Jeremias Rontini, dan Dir Polair Polda Papua Kombes Pol Yulius Bambang Kariyanto.
Turut hadir Wadir Reskrimum Polda Papua AKBP Sances Napitupulu, Kapolres Paniai AKBP Abdul Wahid Prio Utomo, Wakil Bupati Deiyai Hengki Pigai, Sekda Marthen Ukago, dan Masyarakat Suku Mee, dan kepala suku Buton Jamaludin.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, yang merasa sudah tersakiti karena perlakuan dari anggota kepolisian.
“Saya sudah sampaikan kepada anggota untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, mulai dari sekarang polisi harus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan humanis dan religius, membaur dengan masyarakat sehingga dapat terwujud keamanan, kenyamanan, ketenteraman di Kabupaten Deiyai. Saya ingin bekerja sama dengan bapak-bapak sekalian dari kerja sama yang baik ini akan mewujudkan kabupaten Deiyai yang aman,” ujar Kapolda Papua, Sabtu (08/06/2019), setelah menggelar pertemuan dengan Bupati dan para tokoh di Deiyai.
Mengenai persoalan miras dan judi, Kapolda mengaku sudah menyampaikan kepada wakil bupati untuk bekerja sama dengan pemerintah setempat guna mengawasi jika ada minuman yang masuk ke Deiyai melalui jalan darat.
“Bila ada minuman yang masuk harus ada kerja sama yang baik dengan semua Forkopimda untuk memusnahkan minuman keras yang masuk ke Kabupaten Deiyai. Judi dan miras membuat orang menjadi malas untuk melaksanakan hal yang lebih bermanfaat,’’ sebutnya.*