Hidayatullah.com– Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi tren pembicaraan nasional di media sosial pantauan hidayatullah.com pada Sabtu (25/07/2020) di twitter. Kicauan tentang “Majelis Ulama Indonesia” menjadi trending topic. Ada apa?
Rupanya, penelusuran hidayatullah.com pada Sabtu malam sekitar pukul 21.20 WIB, banyak kicauan memuat “Majelis Ulama Indonesia” dengan isi tudingan terhadap Wakil Sekjen MUI Pusat Tengku Zulkarnain.
Misalnya, akun Save Sunda Wiwitan @Predator___id, yang menuding Tengku Zulkarnain telah melakukan provokasi.
“Kepada : @MUIPusat
Majelis Ulama Indonesia:
Mengecam
@ustadtengkuzul
–
Telah Menyampaikan Ceramah Yang Menghina Salah Satu Suku Di Indonesia (SARA/RASIS), Menyebarkan Kebencian Dan Provokasi.
Tandatangani P E T I S I..!!!,” kicau akun itu, Sabtu.
Akun @ikhwan_nasai menulis, “Majelis Ulama Indonesia @MUIPusat ini Ormas apa sih ????. Pengurusnya rajin hoax dan provokatif. Kejadian demo didaerah2 di tengah pandemi Covid19 dimotori MUI. Umat Islam Nusantara GTT dgn MUI.”
Sedangkan akun @Gladislagiwoy berkicau, “Blum ada juga tindakan dr Majelis Ulama Indonesia utk si zul, Kok bs yaa MUI tutup mata dn telinga ketika ada anggota MUI yg berbuat RASIS gini, pdhl si zul udh nyerang ulama2 dr suku #jawa Aneh ? Yg satu rasis Yg satu nya lgi kasar Ketika dikritik lngsng diblok.”
Banyak pengguna twitter yang men-twit dengan mengarahkan pengguna medsos lainnya untuk menandatangani sebuah petisi, seperti yang ditulis akun @PrabuAngkara:
“Mari kita sama2 tandatangani petisi ini kawan,manusia ini tidak pantas menyandang gelar Ustad dan ada di MUI
Majelis Ulama Indonesia: Mengecam
@ustadtengkuzul
– Tandatangani Petisi! http://chng.it/gTjtZh7v lewat
@ChangeOrg_ID.”
Sebagaimana diketahui, Tengku Zulkarnain jadi sorotan sebagian netizen pada Jumat (24/07/2020) malam, menyusul penggalan sebuah video berisi ceramah Tengku Zulkarnain yang membandingkan terkait adat Jawa dan Sumatera.
Sebuah akun bernama Husin Alwi @HusinShihab bahkan melaporkan Tengku Zulkarnain ke akun CCIC Polri.
“Mohon atensi
@CCICPolri
untuk segera menciduk Tengku Zulkarnaen krn diduga telah mendiskriminasi budaya adat Jawa.
Saya lahir di Jawa merasa terhina dgn ledekan Tengkuzulkarnaen tsb!
Negara ini akan damai dan harmonis jika org2 seperti si Tengku tdk ada,” kicau akun tersebut, Jumat (24/07/2020).
Namun, warganet lainnya menilai akun Husin Alwi terlalu berlebihan dalam menyikapi ceramah Tengku Zulkarnain.
“Dia (Tengku Zulkarnain, red) hanya sedang jelaskan perbedaan karakter suku, jemaah tertawa tidak hanya saat dia menirukan karakter jawa, tapi saat dia contohkan karakter sumatera juga. Sudah lha, jgn terus diperpanjang pertentangan seperti ini. Kalau terus begini, ngr udah ancur barulah pada diem,” tulis akun Alfi Arni @alfiarnimakhtaf membalas unggahan @HusinShihab.
“Dasar Baperan…wkwkwk…Bukan apa”, tapi beliau hanya sedang menjelaskan adat, dan itu maklum,” komentar akun @aldrnld.
Hingga berita ini ditulis, Tengku Zulkarnain belum merespons secara tegas dan langsung trending topic tersebut. Namun, pada Jumat (24/07/2020), Tengku Zulkarnain lewat akun @ustadtengkuzul menulis:
“Jadi Ustadz zaman ini banyak cobaan.
1. Duit, supaya ceramahnya bisa di-remote
2. Serangan Bully dari Tim Sorak.
3. Fitnah dari Tim Sorak
4. Ancaman
5. Tekanan di banyak Instansi, dilarang ceramah.
Haruskah para Ustadz CIUT?
MENYERAH?
IKUT ARUS?
Atau bertahan dlm kebenaran…?”*