Hidayatullah.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia semakin membaik setiap harinya. Ia menerangkan angka kasus aktif dan kesembuhan Covid-19 di Indonesia termasuk di atas rata-rata kasus dunia.
“Pagi hari ini yang berkaitan dengan Covid-19 dan ekonomi, saya ingin menyampaikan beberapa hal. Yang pertama, mengenai data yang saya terima, ini per 11 Oktober, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia, ini 19,97 persen. Saya kira bagus, karena ini lebih rendah dari rata-rata Covid-19. Kasus aktif Covid-19 dunia yang mencapai 22,1 persen,” kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas (melalui Video Conference) mengenai Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, (12/10/2020).
Selain itu, kata Jokowi, rata-rata kasus kesembuhan per-11 Oktober mencapai 76,48 persen. Menurut Jokowi angka itu sudah lebih baik dibanding angka kesembuhan dunia yang mencapai 75,03 persen.
“Karena itu angka rata-rata kesembuhan harus terus diperbaiki, terus ditingkatkan dengan meningkatkan standar pengobatan baik di RS, ruang ICU maupun di tempat isolasi,” ungkapnya.
Hanya saja, Jokowi tak luput memberi catatan khusus terkait angka rata-rata kasus kematian. Sejauh ini, persentase kematian Indonesia diangka 3,55 persen berada di atas rata-rata dunia 2,88 persen. Tetapi, angka itu 3,55 persen itu mengalami peningkatan dibanding dua minggu lalu di Indonesia, yaitu 3,77 persen.
“Ini saya kira tugas besar kita ada di sini bagaimana angka rata-rata kematian bisa ditekan terus,” terangnya.
“Kemudian yang penting juga menekan terus kasus-kasus positif dengan terus menyampaikan mengenai pentingnya kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. Saya mencatat dari angka-angka yang ada Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan perbaikan dalam pengendalian pandemi Covid-19,” lanjutnya.
Terakhir, Presiden juga meminta dalam 2 pekan mendatang, untuk lebih memprioritaskan beberapa daerah yang memang masih tinggi kasus Covid-19nya.
“Saya juga minta ini dua minggu ke depan ini diprioritaskan untuk 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 yang menyumbang 30 persen dari total kasus aktif nasional, yaitu di Kota Ambon, Jakarta Utara, di (Kabupaten) Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kota Pekanbaru, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur,” terangnya.* Azim Arrasyid