Hidayatullah.com — Ketua Satuan Penanganan (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Covid-19 Prof. Zubairi Djoerban mengingatkan bahwa di Indonesia tingkat infeksi virus Covid-19 dan kematian karenanya masih terhitung tinggi. Hal tersebut selaras dengan tingkat kematian yang juga masih tinggi.
“Saya mengingatkan. Tingkat infeksi dan kematian masih tinggi,” cuit Zubairi Djoerban dalam akun Twitternya @ProfesorZubairi, seperti dikutip Hidayatullah.com pada Jumat (13/08/2021).
Berdasarkan unggahannya tersebut, dia menyisipkan data kasus kematian seminggu terakhir yang menurutnya dikutip dari worldometers. Pada tangkapan layarnya tersebut diperlihatkan Indonesia menduduki peringkat pertama kasus meninggal dalam seminggu terakhir pada angka 11.562 jumlah meninggal, hal ini berbanding jauh dari peringkat kedua yakni Brazil yang berjumah 6.298 orang.
“Jangan menutup mata dan memandang jumlah kematian ini hal yang normal-normal saja,” sambungnya.
Zubairi pun kembali mengingatkan untuk tetap berhati-hati dalam beraktivitas. Sementara dia juga mengimbau untuk mengedepankan protokol kesehatan. “Tetap hati-hati dan berperilaku sesuai prokes. Mari saling bantu, saling jaga. Pandemi belum berakhir,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk memberikan upaya terbaiknya dalam menekan angka kematian.
“Seharusnya kematian dapat ditekan semaksimal mungkin, karena orang yang membutuhkan perawatan RS menunjukkan penurunan,” katanya alam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Kamis (12/08/2021).
Wiku menyampaikan, kenaikan kematian telah berlangsung selama tiga pekan berturut-turut pada Juli 2021, membuat Indonesia kehilangan 24.496 nyawa dengan rata-rata kematian harian di atas 1.000 orang.*