Hidayatullah.com — Peluncuran program Sinergi Akselerasi Pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Industri Halal yang digagas oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Program itu mendapat sambutan baik dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan sinergi ini memiliki irisan dengan salah satu tugasnya di Kemenag, yaitu sebagai penyelenggara Jaminan Produk Halal (JPH).
“Kemenag juga terus berakselerasi menyiapkan beragam infrastruktur yang mendukung terwujudnya Indonesia sebagai Pusat Produsen Produk Halal Dunia pada 2024 sebagaimana dicanangkan Bapak Wakil Presiden sebagai Ketua Harian KNEKS Oktober 2020,” kata Yaqut dikutip dalam keterangan pers, Kamis (26/08/2021).
Yaqut menjelaskan ada beberapa hal yang dilakukan. Antara lain yaitu mengintegrasikan sistem pelayanan sertifikasi halal dengan OSS secara online melalui web SIHALAL. Kemenag juga melakukan penyederhanaan proses sertifikasi halal yang sudah diundangkan dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pelayanan sertifikasi yang semula 3 bulan dipangkas menjadi hanya 21 hari.
Selain itu, bersama dengan Kementerian Keuangan, Kemenag juga telah menyelesaikan tarif layanan Badan Layanan Umum BPJPH, serta pemberian layanan gratis bagi sertifikasi halal UMKM.
Lebih lanjut, Yaqut juga menjelaskan pihaknya terus melakukan berbagai kerja sama dengan Kementerian/Lembaga, termasuk dengan KNEKS dengan fokus kerja sama pada fasilitasi sertifikasi halal bagi UMK. Kementerian Agama juga bersinergi dengan berbagai negara untuk membangun kompatibilitas lalu lintas produk halal antar negara, serta berkontribusi dalam forum-forum dunia untuk membahas industri halal global.
“Semua hal di atas bertujuan agar terjadi percepatan dalam sertifikasi halal sehingga turut mendorong terwujudnya Indonesia sebagai produsen produk halal dunia. Sebagai Menteri Agama, saya mengucapkan selamat atas pelaksanaan kick off akselerasi pengembangan UMKM industri halal. Semoga KNEKS terus tumbuh dan berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.*