Hidayatullah.com—Demo menolak kenaikan harga BBM di di Palembang, Sumatera Selatan berakhir ricuh. Iring-iringan mobil dinas Wakil Presiden Ma’ruf Amin bahkan sempat dihadang para pendemo.
Dalam video yang beredar, mobil rombongan Wapres Maruf Amin itu melintas di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di simpang empat Rumah Sakit Charitas Palembang. Saat melintas, rombongan massa aksi yang berasal dari Mahasiswa dan ormas Cipayung Plus langsung memblokade jalan.
Bahkan,seorang mahasiswa langsung berlari mengejar mobil dinas RI dengan plat nomor RI 2 dan menghadangnya.
Anggota polisi yang berjaga di lokasi itu langsung mengejar mahasiswa tersebut agar memberikan jalan. Hanya berselang beberapa menit, rombongan Wapres pun akhirnya dapat melanjutkan perjalanan menuju ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Baru beberapa menit melakukan orasi, massa aksi demo ini lalu kembali memblokade jalan dan membakar ban. Sehingga, kericuhan antara petugas dan massa demo pun tak terhindarkan. Petugas yang telah bersiaga di lokasi akhirnya membubarkan massa secara paksa.
Wakapolda Sumatera Selatan Brigjen Rudi Setiawan menjelaskan, saat ini telah ada tujuh orang pendemo yang mereka amankan. Ketujuh orang itu nantinya akan diperiksa untuk dimintai keterangan terkait kericuhan tersebut.
“Sekarang sudah dibawa ke polres,” ujarnya, dilansir oleh Kompas, Kamis (7/9/2022).
Rudi menjelaskan, para massa semula menjadwalkan untuk melakukan aksi di kantor Gubenur Sumsel.
Namun, secara mendadak para massa merubah titik aksi menjadi di kawasan simpang Charitas.
“Lokasi disimpang Charitas ini sangat padat sehingga menimbulkan kemacetan,” kata Rudi.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut pemerintah melakukan penataan kembali terhadap pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ma’ruf mengungkapkan pemberian subsidi BBM yang terjadi saat ini tidak tepat sasaran.
“Saya kira yang harus dipahami itu adalah bahwa yang dilakukan pemerintah itu melakukan penataan kembali pemberian subsidi BBM bahwa yang sekarang terjadi itu tidak tepat sasaran. Karena itu, maka ini dilakukan penataan ulang supaya yang menerima itu benar-benar yang menerima,” kata Ma’ruf kepada wartawan di kantor Bank Sumsel Babel, Palembang, Rabu (7/9/2022).
Ma’ruf menyebut pemerintah mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) BBM. Pemerintah, lanjut Ma’ruf Amin, juga melakukan penataan ulang terkait hal itu.
“Karena itu diambil ini dilakukan namanya bansos BBM yang kita berikan, jadi kita mulai lakukan penataan dan tentu saja itu ada akibatnya itu kemudian ada kenaikan,” jelasnya.
Ma’ruf kemudian menjelaskan yang terjadi saat ini bukanlah kenaikan harga BBM, melainkan penyesuaian harga.
“Sebenarnya bukan kenaikan, tapi penyesuaian normalisasi harga pada harga keekonomian. Sekarang kan BBM itu sebenarnya seharusnya tidak diberi subsidi, tapi subsidinya berupa bansos kepada masyarakat,” ujar Ma’ruf.