Hidayatullah.com– Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (01/10/2022) malam WIB menyedot perhatian dan menyisakan duka mendalam bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Salah seorang ulama Indonesia, Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) turut menyampaikan belasungkawa atas peristiwa yang menyebabkan ratusan jiwa meninggal dunia dan luka-luka.
“Turut berduka cita dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh Aremania yang baru saja mendapatkan musibah di dalam peristiwa yang menyedihkan kita semua, di lapangan Kanjuruhan,” kata Pimpinan AQL Islamic Center ini dalam pernyataan tertulisnya diterima hidayatullah.com, Ahad (02/10/2022).
UBN mendoakan semoga korban meninggal dunia ditempatkan Allah di dalam surga-Nya. Sementara yang korban luka-luka diberi kesabaran dan Allah berikan pahala.
Pada kesempatan ini, UBN juga memberikan nasihat agar semua pihak berlaku bijaksana dalam menyikapi kalah-menang pada suatu pertandingan.
“Sekaligus juga, saya memberi nasihat bahwa menang dan kalah dalam sebuah pertandingan adalah keniscayaan. Menanglah seperti orang-orang yang ksatria, tetapi kalahlah juga sebagai yang mulia. Itulah sportivitas,” ujar UBN.
UBN berharap tragedi ini tidak terulang kembali pada masa mendatang.
“Salam sepakbola. Tidak boleh ada lagi korban nyawa. Allahummaghfirlahum warhamhum wa’aafihaa wa’fu’anhum,” kata UBN mengakhiri pernyataannya itu.
Sebagaimana diketahui, pertandingan sepakbola antara Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, menjadi sejarah kelam dunia sepakbola Tanah Air.
Menurut Kapolda Jawa Timur, Irjen Polisi Nico Afinta mengatakan, dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya adalah anggota Polri.
Kericuhan tidak terelakkan terjadi di stadion yang menjadi markas Arema FC pada laga melawan Persebaya Surabaya. Aremania (suporter Arema FC) turun ke lapangan usai tim kesayangan mereka kalah dari rival bebuyutannya itu.
Situasi pun jadi tak kondusif, mendorong aparat keamanan bertindak. Akibatnya, kericuhan dan kepanikan terjadi, khususnya di area tribun Stadion Kanjuruhan. Perkembangan terkini, jumlah korban jiwa tragedi itu terus bertambah.*