Hidayatullah.com – Komisioner Komnas HAM, Prof. Hafid Abbas mengaku terharu dengan sikap Suratmi (istri Siyono) yang menolak menerima ‘uang damai’ yang diberikan oleh oknum kepolisian kepada keluarganya sebagai kompensasi atas meninggalnya Siyono.
“Pelajaran yang sangat berharga bagi bangsa ini, seorang ibu Suratmi yang ditinggalkan oleh suaminya dengan 5 anak yang masih kecil,” ujarnya di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (11/04/2016).
Ia menggambarkan bagaimana keadaan rumah Suratmi yang berada di Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ketika Komnas HAM mengunjunginya beberapa waktu lalu.
“Terlihat sederhana, bahkan di ruang depan hanya beralaskan tikar tanpa kursi tamu,” katanya.
Hafid beranggapan, dengan kondisi yang demikian, tentu Suratmi dan keluarganya sedang membutuhkan uang. Namun, dia justru tidak menyentuh uang tersebut.
“Jadi dapat dibayangkan bahwa idealisme moral yang ada pada dirinya, walaupun sangat butuh, tapi karena ada kebenaran yang dicari, uang itu diabaikan dan kemudian diserahkan kepada kuasa hukumnya yaitu PP Muhammadiyah,” jelasnya.
Ia berharap, bangsa ini bisa mengambil pelajaran untuk tidak mudah tergoda dengan apapun, utamanya dengan bentuk seperti yang diterima Suratmi.
“Karena idealisme kebenaran harus terus tumbuh di pelantaran negeri yang besar ini. Saya kira ini pesan moral yang indah,” tandas Hafid.
Sementara itu, Siane Indriani, yang juga Komisioner Komnas HAM mempertanyakan asal muasal dua gepok uang tersebut.
“Diberikan tanpa ada tanda terima, jadi kita pertanyakan ini dari mana dananya, anggaran apa kita juga tidak tahu,” ungkapnya.
Dua Gepok ‘Uang Damai’ untuk Keluarga Siyono Dibongkar, Isinya Rp 100 Juta
Keluarga Siyono Mau Ada Autopsi Setelah Muncul Banyak Kecurigaan
Sebagaimana diketahui, Suratmi dan Wagiono (kakak Siyono) menerima masing-masing satu gepok uang dari oknum kepolisian, yang saat dibongkar di hadapan publik oleh PP Muhammadiyah dan Komnas HAM berjumlah Rp 100 juta, yang terdiri dari 5 ikat Rp 10 Juta pecahan seratus ribu setiap gepoknya.*