Hidayatullah.com– Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar serentak besok, Rabu (27/06/2018), merupakan ujian bagi umat Islam, dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, tanpa konflik dan permusuhan.
Sebab, kaum Muslimin di negeri ini merupakan umat mayoritas, yang tentu tidak menginginkan bangsa ini tercabik-cabik karena politik dalam negeri yang kacau.
“Kita tidak ingin nasib kita, bangsa Indonesia seperti yang dialami bangsa-bangsa lain di belahan dunia. Kita ingin tetap dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dalam suasana negeri yang damai. Kita ingin rakyat Indonesia makmur dan berkemajuan,” demikian penggalan khutbah Idul Fitri 1439 H yang dirilis DPP Hidayatullah di Jakarta baru-baru ini.
Baca: Bekal Mencoblos ala Buya Yahya: Calon yang Terbukti Berjuang untuk Umat
Di samping itu, ormas tersebut menilai, menyalurkan hak politik pada pilkada bisa menjadi salah satu asbab terjadinya perubahan di negeri ini.
DPP Hidayatullah pun menyerukan umat Islam agar tidak golput dalam ajang pemilihan pemimpin besok.
Ormas itu pun menyampaikan pandangannya soal calon pemimpin yang layak dipilih.
“Bagaimana cara mengubah Indonesia menjadi lebih baik lagi? Caranya sederhana, jangan sampai ada umat Islam yang golput. Pilihlah calon pemimpin, Muslim yang paling tinggi komitmen ke-Islamannya dan berakhlak mulia. Pilihlah pemimpin Muslim yang track record-nya tidak pernah mencederai umat Islam,” jelasnya.
Apakah itu cukup? Tentu belum, pemimpin harus mampu memikul amanah. Akan tetapi, sebelum persyaratan yang lain dipenuhi, kepemimpinan Islam harus di tangan orang Islam. “Wajib bagi setiap Muslim memilih pemimpin
Muslim,” jelasnya.
Ketetapan ini dinilai sudah bersifat pasti. Jangan diragukan lagi. “Jangan ada yang menyiasati dan menyelisihinya, misalnya dengan memberi tafsir macam-macam. Itulah ketentuan Allah, dan semua ketentuan Allah pasti benar.”
Dijelaskan, semua ketentuan Allah pasti membawa maslahat dan manfaat. Sebaliknya, menyelisihi ketetapan Allah hanya akan mendatangkan penyesalan, mafsadat, dan kerusakan.
“Khutbah ini bukan kampanye untuk memenangkan seseorang. Inilah panduan dan petunjuk memilih pemimpin dalam al-Qur’an,” jelasnya.
Ormas itu pun berpesan, umat Islam tidak boleh berputus asa untuk melakukan perbaikan negeri ini.
“Jika umat Islam bersatu melakukan perubahan dan perbaikan, insyaa Allah masih ada harapan,” serunya.*
Baca: PP Muhammadiyah: Pilih Pemimpin yang Amanah, Berjiwa Negarawan