Hidayatullah.com– Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Musyawarah Nasional X Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (25/11/2020) malam. Munas ini digelar mulai Rabu hingga Jumat (27/11/2020) secara tatap muka (luring) dan online (dalam jaringan/daring).
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia ke-10 saya nyatakan dibuka hari ini,” ujar Jokowi dalam video sambutannya yang ditayangkan pada acara pembukaan Munas tersebut dan disiarkan live streaming melalui Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia. Sesuai agenda, rangkaian pembukaan Munas X MUI berlangsung pada Rabu pukul 19.30-20.30 WIB.
Acara pembukaan dihadiri para pengurus MUI Pusat dan provinsi secara virtual dan tatap muka dengan protokol kesehatan. Sebelum sambutan Jokowi, tampil secara luring memberikan sambutan antara lain Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin selaku Ketua Umum MUI periode 2015-2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Prof Didin Hafidhuddin. Ketua Wantim MUI Prof Din Syamsuddin tidak hadir pada acara ini.
Sementara sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan ucapan selamat atas digelarnya Munas X MUI yang dibuka Jokowi tersebut. “Selamat mengikuti Munas. Mari perkuat wasathiyatul Islam dan moderasi beragama di tengah kemajemukan Indonesia,” pesan Menag di Jakarta, Rabu (25/11/2020) dirilis Kemenag.
Munas adalah permusyawaratan tertinggi MUI. Forum Munas akan menilai pertanggungjawaban pengurus MUI periode 2015-2020, menyusun garis-garis besar program kerja nasional 2020-2025, menetapkan perubahan pedoman dasar dan pedoman rumah tangga MUI, menetapkan fatwa dan rekomendasi, serta memilih pengurus MUI untuk masa bakti 2020-2025.
Baca: Prof Din: MUI Harus Mengukuhkan Posisi sebagai Mitra Kritis Pemerintah
Menag berharap, Munas X MUI bisa merumuskan langkah-langkah strategis MUI ke depan dalam rangka memperkuat wasathiyatul Islam masyarakat Indonesia, serta meneguhkan komitmen kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Semoga Munas menghasilkan rumusan strategis terkait langkah ke depan MUI dalam merawat kerukunan umat beragama, serta persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” kata Menag.
Selain itu, Menag mengatakan, MUI sebagai majelis dari umat beragama harus tetap menjadi contoh teladan terbaik bagi persatuan dan kesatuan bangsa, bagi mempromosikan kedamaian, kesejukan dan toleransi. “Sebagaimana yang dicontohkan dan diteladankan Rasulullah Muhammad,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI Prof M Din Syamsuddin menyampaikan sejumlah pesannya kepada MUI jelang Munas X.
“MUI harus mengukuhkan posisi sebagai mitra kritis pemerintah, dengan tidak segan dan sungkan membela jika pemerintah benar dan mengoreksi jika ia salah. Elan vital sebagai Gerakan Amar Ma’ruf Nahyi Munkar harus tetap ditegakkan. MUI perlu dipimpin oleh ulama yang berintegritas dan beristiqamah memperdulikan nasib umat Islam,” salah satu pesan Din dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (24/11/2020) diterima hidayatullah.com.
Munas X MUI mengusung tema “Meluruskan Arah Bangsa dengan Wasatiyatul Islam, Pancasila serta UUD NRI 1945 secara Murni dan Konsekuen”.
Munas X MUI rencananya ditutup oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin pada Jumat (27/11/2020) yang acaranya berlangsung pada pukul 09.00-10.00 WIB. Ketua Umum baru MUI pengganti Kiai Ma’ruf akan dipilih pada Munas tersebut.*