Hidayatullah.com—Uri Blav, jurnalis koran Zionis Haaretz, mengkonfirmasikan keputusan Kepala Staf Militer Gabungan Israel, Gabi Ashkenazi, untuk membebaskan para serdadu Zionis yang menembak mati aktivis Palestina.
Keputusan tersebut sangat bertentangan dengan keputusan Mahkamah Agung yang sebelumnya mewajibkan penangkapan aktivis Palestina.
Keputusan Ashkenazi itu bukan baru karena telah ditetapkan pada 28 Oktober 2008.
Menurut laporan Fars, Gabi Ashkenazi menginstruksikan kepada seluruh tentara Israel untuk menembak mati para pejuang Palestina, meski mereka dapat ditangkap.
Isu ini ramai dibahas media massa Israel menyusul terkuaknya skandal Kam-Blav. Seluruh media massa Israel dilarang mempublikasikan skandal ini.
Kisahnya bermula dari tentara perempuan bernama Enat Kam yang masuk dalam jajaran militer Israel tiga tahun lalu, membocorkan informasi militer rahasia kepada Uri Blav, jurnalis koran Haaretz.
Lecehkan Al-Quran
Di tempat berbeda, seorang sipir Israel di Penjara Pusat Ashkelon dikabarkan telah menyobek sebuah Mushaf Quran. Kejadian ini terjadi selama pemeriksaan berlangsung di bagian 12 beberapa hari lalu, demikian diberitakan situs Mafkarah Islam, Senin (3/5).
Menurut media massa Palestina, Penjara Ashkelon ditutup pada hari itu sampai pukul tiga sore, di mana pimpinan penjara melakukan inspeksi dan penindasan dengan bantuan pasukan khusus dari luar penjara.
Menurut LSM Masyarakat Tahanan, ketika itu para tahanan membalas penindasan, pelecahan atas kesucian agama, serangan terhadap Al-Quran, serta aksi vandalisme yang terjadi selama pemeriksaan itu. Walhasil para tahanan itu mengembalikan jatah makan mereka dan mendesak administrasi penjara untuk meminta maaf atas perilaku ini, tetapi pihak administrasi menolaknya.
LSM Tahanan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan persnya, manajemen Penjara Shata telah menggelar pemeriksaan secara total di penjara, lalu mereka menghancurkan tiga kamar tahanan di bagian 7 tanpa menunjukkan alasan di balik itu. Dalam pemeriksaan itu para tahanan diborgol dan sebagian tahanan diisolasi. [irb/knrp/hidayatullah.com]