Hidayatullah.com—Penjajah Israel mengakui, kelompok Hamas memiliki perkembangan kemampuan luar biasa. Termasuk memiliki kemampuan intelijen setingkat negara.
Menteri Perang Zionis-Israel, Moshe Yaalon mengakui pihaknya membayar harga mahal secara politik, di samping citranya yang turun pasca pembatalan kunjungan yang hendak dilakukannya ke kawasan Nahel Aoz yang berdekatan dengan Gaza, pasca adanya informasi intelijen Zionis bahwa Hamas telah mengetahui kunjungan tersebut, dan bersiap menggempur kawasan dengan roket Hawn setibanya Yaalon ke kawasan tersebut.
Dalam wawancaranya dengan televisi Yahudi, TV10 Channel, Ahad (31/08/2014) Ya’alon membela diri dari sejumlah kritikan yang memojokan dirinya setelah agresi militer ke Gaza mengalami kegagalan.
Yaalon mengklaim pembatalan kunjungan ke kawasan Nahel Aoz karena mengkhawatirkan keselamatan penduduk yang tengah menanti kedatangannya. Menurutnya, seorang sekuriti mengalami luka-luka akibat serangan yang dilancarkan pihak perlawanan Palestina ke kawasan tersebut.
Dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), Senin (01/09/2014), Ya’alon mengakui bahwa Hamas mengetahui rencana kunjungannya berdasarkan informasi intelijennya, dan nampaknya Hamas memiliki kemampuan intelijen yang mirip dengan kemampuan intelijen sebuah Negara, pungkasnya.
Sementara itu TV2 Israel menyebutkan, Hamas memiliki aparat intelijen yang mampu mendata dan menangkal informasi intelijen zionis di Gaza.*