Hidayatullah.com–Pembangkit listrik satu-satunya di Gaza sampai Senin (17/3/2014) masih belum bisa beroperasi kembali, meskipun Zionis Israel membuka kembali perlintasan untuk pengiriman bahan bakar, kata Wakil Kepala Otoritas energi Gaza, Fathi al – Sheikh Khalil.
Para pejabat mengatakan, Israel telah mengizinkan dimulainya kembali pengiriman solar ke Gaza pada hari Minggu, sehari setelah pembangkit listrik wilayah Palestina berhenti bekerja karena kurangnya bahan bakar.
“Pembangkit listrik sentral mestinya kembali beroperasi pada 06 : 00 (waktu setempat) pada hari Senin,” kata Fathi al – Sheikh Khalil kepada AFP. “Kami mengharapkan pengiriman Minggu 500.000 liter bahan bakar, tetapi pengiriman ditunda. Baru 100.000 liter yang datang.”
Pada hari Kamis, Kementerian Pertahanan menutup perlintasan Kerem Shalom ke Gaza selatan setelah pejuang menembakkan sejumlah roket, meskipun tidak ada yang terluka.
Zionis Israel membalas dengan serangan udara, yang juga tidak menimbulkan cedera. Kemudian, pejabat memerintahkan penutupan perlintasan dan menghentikan semua pengiriman.
The Coordinator of Government Activities in the Territories (COGAT), lembaga di Kementerian Pertahanan Israel mengatakan hari Minggu, Menteri Pertahanan Moshe Yaalon telah menginstruksikan membuka Kerem Shalom untuk transisi gas ke Jalur Gaza.
“Jumlah terkoordinasi… adalah 500.000 liter solar dan bensin untuk sektor swasta, 160.000 ton gas untuk memasak, dan 200.000 liter solar untuk pengoperasian pembangkit listrik di Gaza,” katanya.
Pembangkit listrik, yang memasok sekitar 30 persen kebutuhan listrik Gaza, sebelumnya pernah berhenti beroperasi selama 50 hari menjelang akhir tahun 2013 karena kurangnya bahan bakar namun kembali beroperasi pada akhir Desember.
Zionis Israel secara rutin menutup perlintasan dalam menanggapi serangan roket atau kekerasan lain di dan sekitar Gaza.*