Direktur Masjidil Aqsha, Syeikh Najih Bkeirat kemarin (25/03/2013) mengingatkan kaum Muslimin tentang berbagai pengetatan yang sudah dilakukan pemerintah penjajah zionis ‘israel’ terhadap Masjidil Aqsha.Maan News, dikutip Sahabat al Aqshamengatakan pasukan Zonis telah menyita kunci-kunci gerbang Maghribi agar para pemukim ilegal Yahudi bisa masuk ke dalamnya kapan saja mereka kehendaki.
Penjajah Zionis melakukan pengetatandi pintu-pintu masuk masjid dan melarang masuk sejumlah warga, ulama dan pejabat ke Masjidil Aqsha. Bkeirat sendiri dilarang masuk ke Masjidil Aqsha sejak Oktober lalu.
“Sesudah 35 hari saya ditunjuk menjadi direktur Masjidil Aqsha, saya dilarang masuk ke sana. Penunjukkan ini dibuat oleh Kementerian Yordania. Zionis gagal menghalangi keputusan itu dan akhirnya mereka melarang saya masuk ke Masjidil Aqsha,” terangnya.
Pemerintah penjajah Zionis mengklaim, kehadiran Bkeirat di Masjidil Aqsha mengancam keamanan ‘Israel’ dan ia dituduh menghambat kerja polisi Zionis di wilayah masjid. Larangan ini diperpanjang menjadi enam bulan sejak 3 Maret 2013.
“Saya menerima larangan enam bulan sejak 3 Maret sampai 3 September 2013. Di situ disebutkan, saya harus menjaga jarak sekitar 20 meter dari Masjidil Aqsha. Di dalamnya disertakan peta yang menunjukkan batas-batas yang tidak boleh saya lewati,” ujar Bkeirat.
Ia melanjutkan, “Pesan Zionis dari larangan ini adalah, jika direktur saja bisa mereka larang maka mereka pun bisa melarang masuk para pekerja di Masjidil Aqsha, termasuk relawan.” Bkeirat mencatat, saat ini terdapat 300 orang yang bekerja di Masjidil Aqsha.
Karena penjajah Zionis tidak mampu mengontrol masjid sepenuhnya, Bkeirat menambahkan, mereka berusaha mencegah semua kebijakan Islam yang diimplementasi di Masjidil Aqsha.
Sejak 2004, sebanyak 217 warga Palestina diusir dari Masjidil Aqsha. Dalam salah satu hari, pernah 65 siswa dan guru dikeluarkan sementara 35 orang lainnya dideportasi pada hari lainnya.
Syeikh Bkeirat bekerja di Kementerian Waqaf Palestina sejak 1977. Sejak 2003, sudah tujuh kali ia dilarang masuk ke Masjidil Aqsha. Antara periode 2000-2004, ia dilarang melakukan perjalanan luar negeri dan zionis melarangnya berbicara kepada media selama tahun 2012 lalu. Terkait larangan terbaru yang diterimanya, Bkeirat menegaskan ia akan melawan.
“Saya akan menantang keputusan ‘Israel’ dan menghadapi konsekuensinya,” tegasnya.
Sementara itu, beberapa kelompok pemukim ilegal Yahudi dilaporkan menyerbu Masjidil Aqsha hari Senin kemarin di bawah pengawalan polisi Zionis. Pasukan khusus Zionis dengan senjata lengkap berjaga-jaga di dalam masjid, terutama di bagian depan masjid Qibli guna melindungi pemukim haram Yahudi.
Yayasan Waqaf dan Warisan Aqsha dalam pernyataan tertulisnya mengatakan, pemukim-pemukim ilegal Yahudi itu memasuki Masjidil Aqsha ditemani sejumlah rabi lalu melakukan ritual Talmudik. Seperti dilaporkan kantor berita Palestinian Information Center (PIC), yayasan menyebutkan, ratusan siswa pria dan wanita yang belajar Quran di Masjidil Aqsha dalam keadaan waspada untuk mempertahankan masjid.