Hidayatullah.com–Israel dan Hamas akhirnya telah menyetujui permintaan PBB untuk menghentikan pertempuran selama lima jam atas dasar kemanusiaan pada hari Kamis (17/07/2015) ini.
Sementara upaya-upaya menengahi sebuah gencatan senjata jangka panjang terus dilakukan. Demikian rilis Arab News, Kamis (17/7/2014) mengutip dari AFP.
Kedua belah pihak mengumumkan waktu jeda pertempuran sementara di perbatasan Gaza setelah serangan Israel menewaskan empat anak di sebuah pantai pada hari Rabu.
Sebuah serangan “hukuman” dari Israel yang ditujukan untuk menghentikan serangan roket milisi Gaza ke Israel mulai dilancarkan lagi setelah upaya gencatan senjata yang ditengahi Mesir sebelumnya mengalami kegagalan pada hari Selasa.
Serangkaian operasi militer Israel, yang telah memasuki hari ke-10 pada hari Kamis, sejauh ini telah menewaskan 223 warga Palestina, dimana kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Gaza mengatakan lebih dari 80 persen dari mereka adalah warga sipil.
Pada periode yang sama, kelompok milisi Palestina telah menembakkan lebih dari 1.200 roket ke Israel. Mereka mengklaim menewaskan orang Israel pertama pada hari Selasa. Militer Israel mengatakan pada hari Kamis pagi bahwa 82 roket telah menghantam Israel selama hari Rabu dan lebih dari 30 roket berhasil dicegat oleh peluru kendali Israel.
Hamas telah menolak upaya yang dimulai Mesir untuk melakukan gencatan senjata penuh, dengan mengatakan hal itu tidak masuk dalam pembahasan. Militer Israel mengumumkan akan menghentikan pemboman atas Gaza antara pukul 10:00 dan 3:00 waktu setempat (07:00 sampai 12:00 GMT) pada hari Kamis, menyusul permintaan PBB untuk melakukan gencatan senjata demi kemanusiaan. Hamas kemudian mengikutinya.
“Faksi-faksi Palestina sepakat untuk menerima tawaran dari PBB untuk cooling-down di tempat selama lima jam mulai dari jam 10 pagi,” kata juru bicara Sami Abu Zukhri kepada AFP. Namun pada dini hari Kamis serangan udara Israel masih terus mengguncang Gaza dan roket-roket tetap berterbangan menuju ke Israel.
Semenjak diberlakukannya gencatan senjata tidak ada roket melayang dari Gaza dari pihak Hamas. Tapi 5 menit sebelum berlaku, Zionis-Israel masih lakukan serangan udara.
Sebelumnya, lima syarat gencatan senjata diajukan Hamas. Antaranya dibukanya semua pintu perlintasan menuju Jalur Gasa, termasuk Rafah dan diberikan kebebasan untuk warga Gaza shalat di Masjidil Al-Aqsha.
Seperti diketahui, sepuluh hari serangan Zionis Israel di Gaza, menyebabkan 230 syahid, 1690 cedera.*