Hidayatullah.com–Aljazeera melaporkan kelompok pejuang Hamas mengumumkan penyelidikan untuk investigasi ledakan konvoi rombongan Perdana Menteri (PM) Palestina Rami Hamdalah melalui pos pemeriksaan Erez yang dikenal sebagai Beit Hanoun.
Menurut sumber-sumber, pemimpin politik senior Rami dan Hamas, Ismail Haniyah yang berbicara dalam percakapan telepon pada hari yang sama setuju bahwa rezim Zionis adalah pihak yang diuntungkan dari insiden itu.
Rami Hamdallah dikabarkan telah berbicara melalui telepon dengan pemimpin politik senior Hamas Ismail Haniya pada Selasa (13/03/2018) tentang ledakan yang menyerang konvoi perdana menteri tersebut. Keduanya setuju bahwa Israel berada di balik ledakan yang terjadi di wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.
Zionis Israel merupakan penerima manfaat utama atas kejadian itu. Namun juru bicara Otoritas Palestina Youssef al-Mahmoud membantah melalui kantor berita Palestina WAFA bahwa telah terjadi pembicaraan melalui telepon antara kedua pejabat tersebut.
Hamas menurunkan tim penyelidik dipimpin Kepala Keamanan Hamas Tawfiq Abu Naim.
Rami Hamdallah, yang memimpin pemerintah Otorita Palestina yang berbasis di Ramallah, tampil ditelevisi langsung pada peresmian pabrik pengolahan air limbah di Gaza. Tak lama kemudian, dia kembali ke Ramallah dimana dia tampak tidak terpengaruh saat menyampaikan sebuah pidato singkat di luar kantornya.
Dia mengatakan tujuh pengawalnya terluka dalam serangan tersebut dan mereka dirawat di rumah sakit di Ramallah. “Ini (serangan) tidak mewakili patriotisme, tindakan pengecut yang tidak mewakili rakyat kita, juga bukan mewakili rakyat Gaza,” kata Hamdallah.
Kepala Intelijen Otoritas Palestina Majed Faraj juga ikut dalam konvoi yang diserang tersebut.*