Hidayatullah.com — Qatar menjanjikan 60 juta AS Dolar (atau sekitar Rp 846 Miliar) untuk membangun pipa gas dari Israel ke pembangkit listrik di Jalur Gaza, menurut pernyataan Perdana Menteri Palestina pada hari Rabu. Sementara Uni Eropa menjanjikan bantuan 24 juta AS Dolar (Rp 338 Miliar), kutip laman Anadolu Agency.
Janji tersebut dibuat selama pertemuan online antara Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh, utusan Qatar untuk Gaza Mohammad al-Emadi dan perwakilan Uni Eropa Sven Burgsdorff. Shtayyeh menekankan pentingnya proyek “untuk menyediakan arus listrik yang lebih tinggi dan tidak terputus dalam sebuah langkah yang akan memecahkan masalah listrik di Gaza.”
Pernyataan itu mengatakan mereka juga membahas rencana untuk mengembangkan pembangkit listrik Gaza untuk mengubahnya menjadi gas. Jalur Gaza menderita kekurangan pasokan listrik yang parah sejak diblokade penjajah.
Pembangkit tersebut menghasilkan 60 megawatt dan bukan 140 megawatt dan bergantung pada bahan bakar solar yang mahal. Gaza juga mengimpor 120 megawatt dari Israel, namun sebenarnya kebutuhan Gaza melebihi 500 megawatt.*