Hidayatullah.com–Militer Israel mulai menarik diri dari komplek Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem Timur Jumat malam (9/10), setelah sebelumnya mengepung sekitar 100 jamaah masjid yang menolak untuk meninggalkan area itu.
Hatim Abdul Qadir, pejabat Fatah yang bertanggung jawab atas wilayah Yerusalem mengatakan, Israel memutuskan mengakhiri pengepungan, setelah polisi setuju membatalkan perintah penahanan atas sejumlah jamaah masjid. Penasihat Gerakan Islam, Ali Abu Sheikha, merupakan salah seorang yang dibatalkan rencana penahanannya.
Sumber lain mengatakan bahwa Yordania bersama utusan khusus PBB Robert Serry, berperan mengakhiri pengepungan itu.
Ahmad Ar-Ruweidi, Kepala Kantor Kepresidenan Palestina di Yerusalem, mengatakan bahwa Otoritas Palestina yang bertanggung jawab atas hal tersebut.
Sementara itu bentrokan menyebar ke lingkungan Ar-Rum di Yerusalem Timur. Pasukan Israel terlihat menembakkan gas air mata dan peluru berlapis karet ke arah pengunjuk rasa, yang membalas tindakan Israel dengan melempari batu dan barang-barang lainnya.
Di Ras Al-Amud, warga sekitar mengatakan bahwa sejumlah tentara Israel yang menyamar sebagai wartawan menangkap beberapa orang pemuda.
Ma’an melaporkan, Robert Serry mengunjungi Al-Aqsa pada hari Kamis (8/10), sebagai tamu dari Waqf, pengurus Masjid Al-Aqsa. Kedatangannya difasilitasi oleh Yordania.
“Sekjen PBB Ban Ki Moon sangat prihatin dengan bentrokan yang terjadi di Yerusalem belakangan ini, dan saya sudah mengontak semua pihak dalam upaya meredakan ketegangan,” katanya dalam sebuah pernyataan setelah kunjungan tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Utusan PBB itu kemudian menyampaikan laporan hasil kunjungannya kepada Presiden Mahmoud Abbas, Kepala Perunding PLO Saeb Erekat, PM Salam Fayyad, serta kepada Wakil Menteri Luar Negeri Israel. Laporan Serry disampaikannya pada sebuah pertemuan di waktu sore pada hari yang sama.
Serry juga bertemu dengan pejabat senior Yordania di Amman dan telah mengontak berbagai perwakilan diplomatik internasional. [di/mn/hidayatullah.com]