Hidayatullah.com – Kementerian Dalam Negeri Palestina mengatakan sejumlah pengungsi yang berlindung di sebuah kompleks gereja Gaza terbunuh dan terluka setelah serangan Israel pada Kamis malam.
Serangan tersebut menyebabkan “sejumlah besar martir dan terluka” di kompleks Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius, kata kementerian pada Kamis (19/10/2023).
Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu tampaknya ditujukan pada target yang dekat dengan tempat ibadah di mana banyak penduduk Gaza berlindung saat perang berkecamuk di daerah kantong Palestina tersebut.
Militer ‘Israel’ ketika dihubungi mengatakan kepada AFP bahwa mereka sedang memeriksa serangan yang dilaporkan.
Para saksi mata mengatakan bahwa serangan tersebut merusak bagian depan gereja dan menyebabkan sebuah bangunan di sebelahnya runtuh, dan menambahkan bahwa banyak orang yang terluka dievakuasi ke rumah sakit.
Saint Porphyrius adalah gereja tertua yang masih digunakan di Gaza dan terletak di lingkungan bersejarah.
Gereja ini tidak jauh dari rumah sakit Al-Ahli di mana serangan Israel membunuh sedikitnya 471 orang pada hari Selasa.
Gaza telah dihantam rentetan rudal tanpa henti dari penjajah Zionis sebagai pembalasan atas serangan perlawanan Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang menurut Israel menewaskan sedikitnya 1.400 orang.
Pengeboman ‘Israel’ sejak saat itu telah menyebabkan sedikitnya 3.859 warga Palestina di Jalur Gaza syahid, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil, menurut kementerian kesehatan Hamas.*