Hidayatullah.com — Seorang pria Muslim asal Prancis, Neil Dauxois, mendapat sambutan meriah dari warga Palestina setibanya di Yerusalem, Palestina yang dijajah. Hal tersebut lantaran ia telah berjalan kaki sejauh 3.9000 kilometer untuk dapat mencapai Masjid Al-Aqsha, lapor Anadolu.
Dauxois, 26 tahun, adalah seorang Muslim Prancis keturunan Aljazair. Perjalanan berjalan kaki itu ditempuhnya selama 10 bulan, semua demi dapat tiba di Masjid Al-Aqsha tepat ketika bulan suci Ramadhan.
Dauxois melakukan perjalanan melalui 10 negara, yaitu Italia, Slovenia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Albania, Yunani, Siprus, Turki, dan Yordania. Dia memberi tahu Anadolu bahwa petualangannya “terkadang lancar, tetapi terkadang sangat sulit”.
Pemuda Muslim ini mengungkapkan ia terkejut dengan keramahan yang ditunjukkan oleh orang-orang di berbagai negara selama perjalanannya.
“Ketika saya berada di Turkiye, orang-orang sangat baik dan ramah. Jika bukan karena bantuan mereka, saya akan menyerah,” tambah Dauxois, dilansir Anadolu, Selasa (18/04/2023).
“Saya menghadapi lebih banyak kesulitan di tempat-tempat yang orangnya tidak ramah,” kata Dauxois.
Dauxois also spoke of the hard times he faced walking through certain regions during cold weather.
Dauxois juga berbicara tentang masa-masa sulit yang dia hadapi saat berjalan melewati daerah tertentu saat cuaca dingin.
“Sendirian, saya berhasil melewati banyak tempat dengan aman, berkat orang-orang lokal yang baik hati. Saya tidak dapat melakukannya tanpa mereka.”
Selamat datang di Palestina
Setelah berita perjalanan Dauxois menyebar, orang-orang Palestina dari segala usia muncul untuk menemuinya.
Dauxois mengaku terkejut dengan sambutan yang diberikan oleh warga Palestina.
“Orang-orang menyambut saya dengan keramahan yang tulus. Saya sangat senang berada di sini. Saya tidak bisa mengungkapkan kegembiraan saya dengan kata-kata,” kata Dauxois.
“Banyak orang Palestina di sini mengundang saya ke rumah mereka, saya sangat terkejut, namun sangat senang,” tambahnya.
Dauxois juga berbicara tentang dukungan keluarganya untuk petualangannya.
“Ibu saya khawatir, tetapi setelah melihat saya di video di media sosial, dia mengatakan kepada saya bahwa dia bangga pada saya,” kata Dauxois.
Ia mengaku pernah mengunjungi Masjid Al-Aqsha sejak empat tahun lalu.
“Saya tahu situasi di sini. Saya punya banyak teman Palestina yang tidak bisa mengunjungi tempat ini,” ujarnya.
Dauxois memperbarui dukungan Muslim untuk perjuangan Palestina, mencatat bahwa Masjid Al-Aqsha dan Yerusalem “selalu ada di pikiran mereka”.
Penjelajah muda itu mengatakan tujuan berikutnya adalah “pergi haji ke Makkah dalam satu setengah bulan.”
“Orang-orang di Arab Saudi juga mem-follow saya. Saya ingin menerima bantuan mereka dalam perjalanan saya berikutnya,” kata Dauxois.*