SEPINTAS semua tampak biasa, tak ada yang aneh saat menelusuri gang gang kecil di Kelurahan Bajarsari Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur. Tak ada yang percaya bahwa gang kecil yang kanan kirinya berjejer warung kopi itu dulunya merupakan basis lokalisasi yang cukup besar di Kota Gresik.
Ketidakpercayaan itu akan semakin kuat, kala melihat aktivitas dakwah yang tekun dilakukan dai Baitul Maal Hidayatullah (BMH), yakni Ustadz Sonep.
Ustadz Sonep, merupakan Da’i BMH yang ditugaskan untuk berdakwah di daerah tersebut mengisahkan. “Ya walaupun lokalisasi itu sudah ditutup namun tetap saja sesekali ada saja yang kena grebek, tapi mereka ga kapok,” jelasnya.
Ustadz Sonep sendiri merupakan warga asli Banjarsari, namun ia cukup lama meninggalkan kampung halamanya tersebut untuk menuntut ilmu di berbagai pesantren di Jawa Timur. Hatinya pilu ketika mendengar lokalisasi tersebut masih beroperasi dan terus berkembang di kampung halamannya.
Itulah yang mengetuk hatinya untuk segera pulang memulai dakwah keagamaan agar masyarakat dapat tecerahkan dan nyaman melakukan ibadah untuk mencari bekal kehidupan yang kekal di akhirat.
Dimulai dari memakmurkan Mushola dan membina para remaja, Ustadz Sonep terus gigih menyanpaikan dakwah kepada masyarakat, meskipun secara hasil, belum ada terlihat yang menggembirakan. Sebab tak jarang saat sholat subuh ia menjadi mu’azin sekaligus imamnya.
Akan tetapi inilah tantangan dakwah, tidak bisa kita lemah dan lesu. “Harus maju dan istiqomah,” ujarnya optimis.
Melihat kegigihan dakwah nya, BMH pun berupaya untuk sebisa mungkin membantu proses dakwah yang diperjuangkan Ustadz Sonep.
“Sejauh ini kami terus mendukung dakwah yang dilakukan Ustadz Sonep, dengan melakukan pendampingan dan mendukung fasilitas dan merenovasi Musholah, menyalurkan Iqra’ dan Wakaf Al-Qur’an dan baru-baru ini menyalurkan 150 paket sembako untuk yatim dan dhuafa,” tuturnya.
Sampai saat ini alhamdulillah hampir tak terlihat bekas-bekas lokalisasi di kawasan Banjarsari tersebut.
“Alhamdulillah terima kasih kepada BMH yang selama ini terus mendukung dakwah ini, mendekatkan masyarakat kepada Musholah dan mempermudah syiar kita berma,” ujar Sonep.
“Masalah ini harus menjadi salah satu fokus dakwah di Gresik, jangan sampai dampak penutupan lokalisasi di kota Surabaya justru menggeliat di sini,” tambah Muhammad Gani selaku Kepala BMH Cabang Gresik.
Dengan adanya zakat, infak dan sedekah menurut Gani, umat bisa mendukung berbagai kegiatan dakwah para da’i di pelosok daerah di Indonesia untuk berdakwah melawan kemaksiatan.*