Hidayatullah.com–Rumah sakit-rumah sakit di Hong Kong berhenti menggunakan laboratorium bioteknologi di kota itu untuk melayani tes gen karena khawatir para wanita dari Cina daratan akan menggugurkan janin perempuan. Demikian BBC melaporkan, Ahad (03/7).
Laboratorium di Hong Kong bernama DiagCor Bioscience bisa menentukan jenis kelamin janin sejak kehamilan delapan minggu. Berbagai rumah sakit swasta khawatir sebagian dari puluhan ribu wanita yang datang ke Hong Kong akan meminta pengguguran jika janin yang dikandung perempuan, sebab di China daratan anak laki-laki paling disukai dan berdasarkan kebijakan satu anak di negara itu.
Hong Kong yang terpisah secara hukum dan politik dengan China daratan tidak terikat kebijakan satu anak, yang bertujuan memperlambat pertumbuhan penduduk. Karena kebijakan itu banyak janin bayi perempuan digugurkan. Perbandingan anak laki-laki dan perempuan di China sekarang 120:100.
Beberapa hari lalu, pemerintah Hong Kong membatasi jumlah ibu dari daratan yang dibolehkan menggunakan rumah sakit mereka. Mereka melakukan tes jenis kelamin di Hong Kong karena para dokter di daratan ridak selalu mengungkapkan informasi hasil tes. Begitu banyaknya wanita China daratan yang mendatangani rumah sakit Hong Kong, membuat pelayanan kesehatan di wilayah itu terganggu.
Laboratorium itu mengatakan kepada para wartawan setempat, memang tes itu bisa menentukan apakah janin itu laki-laki atau perempuan, namun tujuannya bukan itu. Tes digunakan untuk memeriksa apakah janin akan mewarisi gangguan genetik, selain juga untuk tes guna menentukan siapa ayah dari janin.*