Hidayatullah.com–Setidaknya dua orang pria terkena infeksi bakteri kulit yang langka dan sulit diobati dengan antibiotik setelah mereka mentato kulitnya di sebuah tempat di Seattle, Amerika Serikat. Demikian dikatakan otoritas kesehatan di Amerika (21/8).
Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika, CDC, seorang pria 44 tahun dikonfirmasi terkena mycobacterium haemophilum setelah lengannya ditato pada Agustus 2009.
Di permukaan kulit muncul ruam merah bergelombang dan bernanah. Infeksi itu tidak mempan diobati dengan berbagai macam antibiotik, meskipun akhirnya menghilang setelah sembilan bulan.
Kasus kedua dilaporkan terjadi pada seorang pria 35 tahun. Ia mentato kulitnya di tempat yang sama dua bulan kemudian setelah pria pertama. Tapi tes yang dilakukan hasilnya kurang menyakinkan. CDC menganggap kasus itu “dicurigai sebagai infeksi.”
Sumber bakteri penyebab infeksi masih menjadi misteri. Pihak berwenang mengatakan salon tato itu beroperasi sesuai dengan peraturan keselamatan. Tetapi, CDC menganjurkan agar pemilik salon tato menggunakan air steril untuk membilas kulit dan menipiskan tinta, bukan dengan air keran.*