ANDA perokok sekaligus memiliki kegemaran makanan ringan asin? Ini bisa dua kali lipat menimbulkan risiko rheumatoid arthritis (RA, yaitu peradangan sendi kronis yang biasanya terjadi pada sendi di kedua sisi tubuh, seperti tangan, pergelangan tangan, atau lutut), kata penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Rheumatology.
Sebanyak 386 perokok di Swedia dilibatkan dalam penelitian ini, hampir delapan tahun sebelum timbulnya gejala RA pada mereka. Program ini mengumpulkan data diet, program latihan rutin, dan kebiasaan merokok mereka, bersama dengan sampel darah mereka.
Setelah peneliti membandingkan antara perokok dengan kelompok kontrol yang terdiri dari 1.886 orang, mereka menemukan bahwa asupan natrium tinggi bagi mereka yang merokok menunjukkan peningkatan risiko untuk RA.
“Dari analisis interaksi aditif diketahui, sekitar setengah (54 persen) dari peningkatan risiko para perokok dalam pengembangan RA adalah karena interaksi dengan asupan natrium,” kata Björn Sundstrom, penulis utama penelitian dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Klinis, Rheumatology di Umeå University, Swedia, dalam siaran persnya dan dilansir Medical Daily, Sabtu (13/9/2014) .
“Pengaruh besar asupan natrium pada para perokok yang menimbulkan faktor risiko untuk RA, belum didukung oleh fakta bagaimana proporsi signifikan dari risiko perokok pada orang dengan asupan sodium rendah.”
Apa disebutkan Sundstrom hanya bagi perokok yang mengkonsumsi natrium tinggi. Temuan ini memberi penjelasan tentang proses pengembangan RA di kalangan perokok.
“Temuan dari natrium yang menjadi faktor risiko untuk pengembangan RA di kalangan perokok ini menjadi perhatian, karena dapat menjelaskan perbedaan dalam penelitian sebelumnya tentang diet sebagai faktor risiko untuk RA,” katanya.
Timbulnya RA menambah daftar panjang baru risiko bagi perokok. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, merokok merugikan hampir setiap organ tubuh dan menyebabkan lebih risiko kematian dibandingkan HIV, penyalahgunaan alkohol, kecelakaan kendaraan bermotor, dan insiden-insiden yang berhubungan dengan senjata api (itu sebabnya CVS Health –jaringan apotik di Amerika Serikat– telah berhenti menjual produk tembakau sama sekali).
Penggemar snack asin dapat mulai mengurangi asupan mereka, dengan hanya memberikan garam pada makanan yang mereka masak. Dengan demikian mereka hanya menaburi di permukaan dibanding bercampur secara keseluruhan dalam makanan.
Laman Medical Daily sebelumnya juga melaporkan bahwa makanan lebih banyak potasium dapat mengimbangi makanan asin. Dan pisang merupakan salah satu sumber potasium.*