Hidayatullah.com–Paus Fransiskus menikahkan 20 pasangan di Vatikan, termasuk sebagian di antaranya adalah pasangan kumpul kebo yang salah satunya sudah memiliki anak.
Salah satu pasangan pengantin adalah seorang pria yang pernikahan sebelumnya dianulir dan seorang ibu tunggal berputri satu dari hubungan sebelumnya.
Padahal, sebagaimana diyakini umat Katolik selama ini pernikahan menurut gereja Katolik adalah sekali untuk selamanya dan gereja melarang hubungan seks sebelum dan di luar pernikahan.
Dilansir BBC Ahad (14/9/2014), Paus Fransiskus diminta menikahkan 40 orang dari latar belakang sosial berbeda yang mewakili pasangan moderen.
Itu merupakan upacara pernikahan pertama semacam itu dalam kurun waktu 14 tahun terakhir.
Paus Fransiskus menunjukkan toleransi yang lebih besar dibanding para pendahulunya dalam banyak hal, termasuk masalah nilai-nilai keluarga.
Dalam ceramahnya dia mengatakan bahwa keluarga merupakan “batu bata yang menyusun masyarakat.”
Dalam upacara berdurasi 2 jam itu Paus juga mengatakan bahwa pernikahan “bukalah jalan yang mudah, kadang-kadang sulit, tetapi begitulah hidup,” lapor AFP dikutip BBC.
Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa gereja seharusnya memaafkan mereka yang melakukan hubungan seks di luar pernikahan dan orang-orang yang tidak mematuhi ajaran gereja sebagaimana yang yang tersurat dalam kitabnya.
Upacara pernikahan hari Ahad di St Peter’s Basilica di Roma –simbol dan pusat kepemimpinan tertinggi Katolik sedunia– itu dilakukan tiga pekan menjelang pertemuan para uskup Katolik dari seluruh dunia untuk mengkaji ajaran gereja tentang masalah keluarga, termasuk pernikahan, perceraian dan kontrasepsi.
Dalam pertemuan bulan Oktober itu mereka diperkirakan akan mendiskusikan hasil survei seluruh dunia yang dilakukan Vatikan tahun lalu guna mencari tahu pendapat umat Katolik tentang ajaran gereja dalam masalah pernikahan dan kehidupan keluarga.*