JIKA Anda memiliki riwayat depresi, kebiasaan menempuh jalan pertengkaran dengan pasangan hidup Anda dapat meningkatkan risiko obesitas berupa perubahan tubuh dalam mengolah makanan tinggi lemak, kata satu penelitian baru.
“Temuan ini tidak hanya mengidentifikasi bagaimana stres kronis dapat menyebabkan obesitas, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya untuk mengobati gangguan suasana hati,” kata pemimpin penelitian Jan Kiecolt-Glaser dari Ohio State University di Amerika Serikat, dikutip Free Malaysia Today, Senin (27/10/2014).
Dalam studi yang dilakukan, pria dan wanita dengan riwayat depresi dan melakukan pertengkaran dengan pasangannya menunjukkan beberapa masalah metabolisme potensial setelah menyantap makanan tinggi lemak.
Tubuh membakar lebih sedikit kalori dan memiliki kadar insulin lebih tinggi serta lonjakan kadar trigliserida –satu bentuk lemak dalam darah.
Menurunnya pembakaran kalori tersebut berlangsung selama tujuh jam, setelah melakukan aktivitas menyantap makanan. Kondisi ini bisa memberi penambahan berat badan hingga 5,4 kg dalam setahun.
Obesitas menyebabkan munculnya setidaknya tiga dari lima faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Penelitian ini melibatkan 43 pasangan sehat, usia 24 sampai 61.
Temuan dipresentasikan pada ScienceWriters2014, konferensi yang diselenggarakan tahun ini oleh Ohio di Amerika Serikat.