TELEPON seluler pintar ternyata menjadi wahana penampung bakteri pemiliknya, ungkap satu studi di Amerika Serikat.
Dalam studi yang dilansir jurnal ilmiah PeerJ, sejumlah peneliti biologi dari Universitas Oregon, AS, mengkaji habitat bakteri di jemari 17 orang. Para peneliti juga mengambil sampel dari smartphone ke-17 orang tersebut.
Hasilnya, sebanyak 82% dari tipe bakteri yang terdapat pada jemari mereka ada pula pada smartphone mereka.
Dilaporkan BBC, Rabu (25/6/2014), bakteri-bakteri itu meliputi tiga famili yang biasa ditemukan pada kulit atau mulut, yakni Streptococcus, Staphylococcus dan Corynebacterium.
Peneliti utama, Dr James Meadow, mengatakan temuan tersebut mencerahkan.
“Proyek ini merupakan konsep untuk memantau apakah mikroorganisme pada benda kita yang paling favorit dan paling sering digenggam menyerupai mikroorganisme tubuh kita. Kami sangat tertarik pada penggunaan benda pribadi sebagai cara non-invasif dalam memantau kesehatan dan kontak dengan lingkungan sekitar,” kata Meadow.
Para peneliti mengatakan, tiada bukti bahwa telepon seluler menimbulkan risiko infeksi lebih tinggi ketimbang benda-benda lain.
Namun, menurut mereka, telepon seluler amat mungkin digunakan untuk mengkaji paparan bakteri tertentu pada manusia, terutama pekerja medis.
Pengguna telepon seluler secara rata-rata 150 kali dalam sehari. Perilaku itulah yang menyebabkan bakteri pada jari menempel pada ponsel.*