Sambungan artikel PERTAMA
Mini Tubuhnya, Mega Manfaatnya
Penggunaan tinja hewan sebagai makanan dan tempat berkembang biak berarti bahwa kumbang tinja diciptakan Allah agar membantu menyebarkan dan menguraikan kotoran hewan-hewan lain sehingga tidak menumpuk di suatu tempat. Ini juga berarti Allah jadikan perilaku sang kumbang sebagai sarana pendaurulangan unsur-unsur hara penting di dalam tanah sehingga dapat menyuburkan tumbuhan di sekitarnya. Ini terjadi karena sang kumbang membenamkan tinja hewan ke dalam tanah sehingga pasca dirombak oleh sang kumbang, kadar nitrogen, fosfor, magnesium, dan kalsium dalam tanah meningkat. Hal ini membantu ketersediaan unsur-unsur penting itu bagi tumbuhan.
Kumbang tinja merupakan ciptaan Allah yang ditugaskan mengatasi pencemaran padang rumput. Tinja sapi yang tertimbun begitu saja dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan rerumputan, serta menyebabkan tanaman di sekelilingnya kurang diminati ternak sapi. Di Australia kumbang tinja dimanfaatkan untuk menekan populasi lalat yang banyak mengerumuni kotoran sapi. Dengan melenyapkan kotoran ternak dari permukaan tanah secara cepat, maka kumbang tinja memperkecil peluang perkembangbiakan seranga-serangga penyebar berbagai jenis penyakit tersebut.
Kumbang tinja juga dijadikan Allah berperan dalam menekan resiko terinfeksi parasit, seperti cacing pita, pada saluran pencernaan hewan ternak. Mengapa demikian? Sebab, biasanya telur-telur parasit tersebut terikut dalam tinja sapi dan berkembang hingga menjadi stadium infektif (tahapan melakukan infeksi) dalam tinja tersebut dan berpindah ke rerumputan yang akhirnya dimakan oleh ternak. Dengan dimakannya telur parasit pada kotoran oleh kumbang tinja, maka siklus hidup parasit tersebut terputus.
Allah menyebarkan dan menumbuhkan tanam-tanaman salah satunya melalui hasil jerih payah kumbang tinja. Sang kumbang bertindak sebagai penyebar biji tumbuhan karena perilakunya membenamkan kotoran hewan yang mengandung biji-biji tumbuhan ke dalam tanah. Pembenaman ini mendorong terjadinya perkecambahan biji. Sebab, biji atau benih yang tidak dibenamkan ke dalam tanah sangat rentan dimakan tikus dan hewan lainnya. Selain itu, kemampuan kumbang tinja memakan tinja hewan lain dan hidup bergelimang tinja mengisyaratkan hal lain: Allah menciptakan dalam tubuh kumbang tinja sarana yang menjadikannya kebal terhadap berbagai penyakit akibat bakteri, jamur, atau parasit yang ada dalam tinja tersebut.
Ini hanyalah sekelumit peran teramat penting kumbang tinja dalam ekosistem yang berhasil diungkap manusia. Peran kumbang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan manusia. Berlangsungnya kehidupan manusia secara baik terjadi karena keseimbangan ekosistem, di mana kumbang tinja beserta peran besarnya menjadi bagian ekosistem itu. Allah-lah yang menciptakan ekosistem itu. Dia menegakkan keseimbangan di dalamnya, sebagaimana Dia menegakkan seluruh keseimbangan di alam ini agar alam ini tetap kokoh dan peristiwa-peristiwa alamiah di dalamnya berjalan dengan sempurna, seimbang, selaras, dan tanpa cacat. Perusakan pada keseimbangan alam akan menimbulkan bencana merugikan, sebagaimana kerugian yang akan diderita makhluk lain termasuk manusia jika terjadi penurunan atau bahkan kepunahan kumbang tinja. Allah tidak menyukai perusakan di alam ini:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar Ruum, 30:41).*/ Catur Sriherwanto