IMAM IBNU MUBARAK di Marwa memilki sebuah rumah yang berpelataran amat luas, yakni 50 x 50 dzira’. Tidak dijumpai ulama dan ahli ibadah yang berahlak mulia di Marwa kecuali berkumpul di rumah Ibnu Mubarak. Mereka setiap hari berkumpul dalam halaqah untuk membahas ilmu, hingga ketika Ibnu Mubarak keluar, mereka pun menyertainya.
Namun di saat Ibnu Mubarak tinggal di Kufah, beliau tinggal di sebuah rumah kecil dan hampir tidak keluar, kecuali untuk shalat, serta hanya sedikit yang mengunjungi. Melihat hal itu, Hasan Al Bashri bertanya,”Wahai Abu Abdullah, kenapa engkau mengasingkan di tempat ini dari keadaanmu di Marwa?”
Ibnu Mubarak pun menjawab,”Sesungguhnya aku lari dari Marwa menjahui hal yang engkau anggap baik untukku dan aku ingin tinggal di sini yang mana engkau tidak mengingkan untukku. Saat aku di Marwa, tidaklah timbul persoalan kecuali mereka mendatangkan kepadaku. Dan tidak ada pertanyaan kecuali mereka mengatakan,’Bertanyalah kalian kepada Ibnu Mubarak’. Dan di sini, aku selamat dari hal itu.” (Shifat Ash Shafwah, 4/131)