Mujahid Nuruddin Zanki amat memuliakan dan menghormati para sufi. Di masa pemerintahannya para sufi memperoleh banyak kemudahan. Ibnu Jubair ketika melakukan perjalanan di Syam di negeri Zankiyah ia mendapati tempat-tempat ibadah (khaniqah dan rubath) para sufi seperti istana.
Ibnu Jubair juga menemui bahwasannya ada sebuah tempat ibadah untuk para sufi yang berada di tempat yang paling tinggi diantara pemukiman penduduk yang memiliki bentuk bangunan amat indah yang tersambung dengan taman yang amat luas.
Ibnu Jubair memperoleh kabar bahwasannya sebelumnya istana ini adalah milik salah satu pejabat keturunan Turki. Di saat pejabat ini istirahan sambil meminum khamr datanglah sekelompok orang sufi meminta upah, namun pejabat ini malah menyiram mereka dengan khamr.
Para sufi itupun mengadu kepada Nuruddin Zanki atas peristiwa tersebut. Nuruddin pun memutuskan untuk menyita istana pejabat tersebut dan bangunan itu diberikan kepada para sufi untuk tempat ibadah mereka. (Ar Rihlah, hal. 222)