Hidayatullah.com – Sebuah video berdurasi satu menit yang direkam oleh pemuda bernama Yazan Ikhlayel (17), dan diunggah ke Youtube oleh Middle East Eye pada (29/10/2015) lalu, menggambarkan seorang perwira perbatasan Israel yang berbicara dalam bahasa Arab menyiarkan pesan melalui loudspeaker sambil mengemudi jeep di kawasan kamp pengungsi Aida, Tepi Barat, lapor Sputnik seperti dilansir WorldBulletin Kamis, (05/11/2015).
“Orang-orang dari kamp pengungsi Aida, kami adalah pasukan pendudukan. Kalian melemparkan batu, dan kami akan memukul kalian dengan gas sampai kalian semua mati. Anak-anak, pemuda, orang-orangtua, kalian semua akan mati, Kami tidak akan meninggalkan kalian dalam keadaan hidup,” kata petugas dengan mobil jeep tersebut.
Sebelumnya, petugas tersebut juga mengatakan bahwa polisi perbatasan Israel telah menahan seorang warga Palestina berusia 25 tahun.
“Kami telah menangkap salah satu dari kalian. Dia dengan kami sekarang. Kami mengambil dia dari rumahnya, dan kalian akan menyaksika kami menyembelih dan membunuhnya jika kalian terus melempar batu,” teriak petugas itu lagi.
“Pulanglah atau kami akan menyerang kalian dengan gas sampai kalian mati, keluargamu, anak-anakmu, dan semua orang. Kami akan membunuhmu.” Lanjutnya sebagaimana di muat video tersebut.
Video yang direkam Yazan Ikhlayel tersebut terjadi setelah pasukan Israel menyerbu kamp selama protes terhadap pendudukan dan penembakkan gas air mata.
“Hal yang paling penting yang saya ingin orang melihat ketika mereka menonton video ini adalah untuk menyadari apa sebenarnya ‘demokrasi’ Israel,” kata Ikhlayel kepada Middle East Eye.
Petugas perbatasan yang membuat ancaman itu kini telah diamankan, lapor Times of Israel.
Aksi petugas Zionis ini menandakan ketakutannya yang berlebihan terhadap perlawanan para pemuda-pemuda Palestina dalam Intifada al-Quds selama bulan Oktober ini meski berbekal batu dan pisau.*