DALAM rangka menjaga hubungan kepada Allah, sejumlah relawan dan tim Search And Rescue (SAR) gabungan menunaikan shalat fardhu berjamaah di salah satu masjid.
Ibadah wajib ini tetap mereka tunaikan di sela-sela berjibaku melakukan pencarian dan evakuasi korban bencana di Kota Palu, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
Ribuan relawan dan tim SAR diterjunkan ke Sulteng oleh berbagai institusi negara maupun lembaga swasta, dalam upaya membantu penanggulangan bencana. Sebagian relawan sudah pulang meninggalkan Sulteng, sebagian lagi menggantikan posisi mereka dalam masa tanggap darurat yang berlangsung hingga 26 Oktober 2018.
Gempa magnitudo 7,4 yang mengguncang beberapa wilayah di Sulteng pada akhir September lalu mengakibatkan ribuan jiwa meninggal dunia dan luka berat. Data Kogasgabpad per 17 Oktober 2018, pukul 17.00 WITA melansir jumlah korban meninggal dunia 2.103 jiwa, hilang 680, luka-luka 4.612, dan mengungsi 274.195.
Ribuan orang diperkirakan meninggal dunia dan tertimbun di wilayah terdampak likuifaksi. Pemerintah Provinsi telah memperpanjang status tanggap darurat hingga 26 Oktober 2018.
Gambar ini dijepret anggota tim SAR Hidayatullah pada awal Oktober 2018.*
Berita gempa dan tsunami Palu bekerjasama dengan Dompet Dakwah Media