Hidayatullah.com–Serangan udara Rezim dan Rusia telah membunuh lebih dari 400 orang, lukai ribuan lainnya di Aleppo sejak 19 September. Persatuan Internasional Ulama (IUMS) yang bermarkas di Doha telah mengajak masyarakat secara global “hari kemarahan” pada Jumat untuk mendukung kota Aleppo di wilayah utara Suriah, yang sampai saat ini menjadi target serangan intens rezim dan Rusia.
Lebih dari 400 orang telah terbunuh dan ribuan luka-luka dikarenakan serangan rezim Suriah dan Rusia pada Aleppo sejak 19 September, ketika rezim Bashar al-Assad mengakhiri genjatan senjata seminggu penuh, menurut petugas pertahanan sipil dan sumber dari medis di kota tersebut.
Seruan itu “bertujuan untuk menunjukkan dukungan pada Aleppo, yang sedang dimusnahkan oleh rezim fasis Suriah dan sekutu mereka, sementara dunia duduk diam,” Sekjen IUMS Syeikh Ali al-Qaradaghi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin.
Dia meminta para ulama Muslim agar mempersembahkan khutbah Jumat untuk menunjukkan solidaritas dengan kota Aleppo.
“Para ulama seharusnya mendorong diakhirinya ketidakadilan dan tirani di Suriah serta di negara-negara lain yang berduka dan hancur,” kata dia dikutip Dailysabah, Selasa (27/09/2016).
Sekjem IUMS melanjutkan dengan meminta masyarakat internasional untuk “menghentikan kebijakan double standar dan mendukung rakyat Suriah dalam perjuangan mereka untuk merdeka”.
Suriah telah dilanda peperangan sipil sejak 2011, ketika rezim Assad membubarkan demonstrasi pro-demokrasi dengan senjata dan bom.
Pusat Peneliti Kebijakan Suriah, sebuah organisasi nonpemerintah berbasis di Beirut, telah mencatat bahwa korban tewas dalam konflik yang berjalan hingga enam tahun mencapai lebih dari 470.000.*