Hidayatullah.com– Lebih dari 80 pria terdakwa pemerkosaan beramai-ramai terhadap delapan wanita dan perampokan bersenjata terhadap kru produksi video di kota Krugersdorp, Afrika Selatan, sebelah barat Johannesburg, dihadirkan di pengadilan pada hari Senin (1/8/2022).
Orang-orang itu ditangkap di lokasi bekas penambangan setelah pemerkosaan dan perampokan di lokasi yang tidak jauh dari tempat itu.
Para tersangka diduga adalah penambang ilegal yang dikenal sebagai zama-zama, yang menggali emas di banyak lokasi penambangan yang sudah ditutup di daerah Johannesburg. Banyak dari penambang ilegal adalah orang asing, menurut laporan lokal. Geng zama-zama penambang ilegal juga dituding sebagai pelaku kejahatan yang meluas di daerah itu, menurut penduduk setempat.
Pemerkosaan beramai-ramai terjadi ketika seorang kru produksi video musik di salah satu bekas tambang diserang oleh orang-orang bersenjata pada Kamis pekan lalu, menurut polisi.
“Kru yang terdiri dari 22 orang – 12 wanita dan 10 pria – sedang sibuk merekam video musik ketika mereka diduga diserang oleh sekelompok pria bersenjata yang bertudung selimut,” kata Komisioner Kepolisian Provinsi Gauteng Letjen Elias Mawela dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Associated Press.
“Para tersangka memerintahkan semua orang untuk berbaring dan mulai memperkosa delapan wanita dan merampok semua barang milik mereka sebelum melarikan diri dari tempat kejadian,” katanya.
Semua peralatan pembuatan video dicuri, dan polisi menyelidiki 32 kasus pemerkosaan, imbuhnya.
Studi laboratorium atas sampel DNA dari para wanita yang diperkosa akan digunakan untuk mengidentifikasi pelaku pemerkosaan, kata Menteri Kepolisian Nasional Bheki Cele hari Senin.
Orang-orang lain yang ditangkap diduga akan menghadapi tuduhan tambahan berupa imigrasi ilegal dan penambangan ilegal.
Lebih dari 300 orang berdemonstrasi di luar Pengadilan Magistrat Krugersdorp pada hari Senin untuk mengekspresikan kemarahan masyarakat atas pemerkosaan tersebut.
“Kami akan menuntut agar kantor polisi ditempatkan di bawah pengampu karena masyarakat telah melaporkan banyak kejahatan yang dilakukan oleh zama-zama tetapi tidak ada tindakan yang diambil,” kata Zandile Dabula, sekjen Operation Dudula, sebuah organisasi yang memprotes imigran ilegal di Afrika Selatan. Organisasi itu ambil bagian dalam protes hari Senin di luar gedung pengadilan Krugersdorp.*