Hidayatullah.com – Penjajah ‘Israel’ melanjutkan gelombang serangan di Jalur Gaza tadi malam, hanya beberapa jam setelah Hamas membebaskan tentara AS-Israel Edan Alexander, lapor Anadolu.
Sejak pembebasan itu, ‘Israel’ telah membunuh 46 warga Palestina dan melukai 73 warga lainnya, melansir Al Jazeera pada Selasa (13/05/2025).
Serangan mematikan itu menargetkan pemukiman Al-Daraj, dekat Sekolah Al-Ramlah, yang menampung keluarga-keluarga yang mengungsi dari lingkungan sekitar.
Dalam serangan terpisah di Al-Daraj, beberapa warga Palestina terluka setelah artileri penjajah ‘Israel’ menghantam sebuah apartemen di sebuah bangunan tempat tinggal, menurut sumber medis.
Pasukan pendudukan ‘Israel’ terus menembaki beberapa daerah di bagian timur dan utara Kota Gaza. Pengeboman itu kemudian meluas ke pinggiran timur Khan Yunis di selatan dan bagian utara provinsi Rafah.
Jurnalis Palestina Hassan Eslaih syahid dalam serangan di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis tempat ia dirawat karena luka-luka yang dideritanya dalam upaya pembunuhan bulan lalu. Kematiannya menambah jumlah jurnalis yang dibunuh ‘Israel’ di Gaza menjadi 215 orang sejak Oktober 2023.
Eskalasi terjadi setelah Alexander dibebaskan perlawanan Palestina dan diserahkan ke Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Gaza kemudian dipertemukan kembali dengan keluarganya.
Sebelumnya kemarin, Channel 14 Israel mengutip seorang pejabat senior militer ‘Israel’ yang mengatakan tentara pendudukan akan melanjutkan genosida di Gaza segera setelah Alexander memasuki wilayah ‘Israel’.
“Saat Edan berada di tanah Israel, kami akan melanjutkan serangan dan melanjutkan rencana operasional kecuali jika pimpinan politik memutuskan sebaliknya,” kata pejabat itu.
Alexander dibebaskan setelah negosiasi yang dipimpin oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas melalui mediator.
Menurut versi ‘Israel’ masih ada 58 tawanan ‘Israel’ berada di Gaza, termasuk 21 yang masih hidup.
Sementara itu, lebih dari 9.900 warga Palestina ditahan di penjara-penjara ‘Israel’, di mana mereka menghadapi penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis — kondisi yang telah menyebabkan banyak kematian, menurut laporan oleh media Palestina dan ‘Israel’ serta organisasi-organisasi hak asasi manusia.
Hampir 52.900 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal zionis ‘Israel’ sejak Oktober 2023, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.*