Hidayatullah.com– Nissan akan menutup 7 pabrik dan memutuskan hubungan kerja dengan 20.000 karyawannya di seluruh dunia, setelah produsen mobil asal Jepang itu mengalami tahun yang penuh gejolak.
Setelah mengumumkan pengurangan 9.000 pekerja pada akhir November 2024, Nissan akan memangkas 11.000 karyawan lagi, sehingga total pengurangan menjadi 15%. Keputusan itu mengenai karyawan dan pekerja kontrak di bagian manufaktur, penjualan, administrasi, serta riset dan pengembangan.
Nissan tidak menjelaskan pabrik mana saja yang akan ditutup. Namun, pabriknya di Sunderland di bagian timur laut England, satu-satunya pabriknya di Eropa yang memiliki 6.000 pekerja, diduga tidak akan terkena penutupan, lapor The Guardian Selasa (13/5/2025).
Langkah Nissan itu akan mengurangi jumlah pabrik dari 17 menjadi 10 pada 2027, dengan harapan menghemat total 500 miliar yen. Nissan juga akan merombak rantai pasokan dengan memasok lebih banyak suku cadang tetapi dari penyuplai yang lebih sedikit guna menghemat uang.
Nissan mengalami kerugian bersih sebesar 671 miliar yen pada tahun ini hingga Maret 2025, karena terpukul oleh melemahnya penjualan di AS dan China, ditambah dampak awal perang dagang Donald Trump. Pembicaraan mengenai merger senilai $60 miliar dengan Honda batal dan Nissan menunjuk Ivan Espinosa sebagai CEO yang baru bulan lalu.
Dalam konferensi pers menyusul penunjukannya, Espinosa mengatakan perusahaan akan fokus mencetak laba daripada memperbesar volume penjualan dari merk mobil yang pernah berjaya di pasar global itu.*